BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Akhir Tahun, Waktu yang Tepat Berkunjung ke Taman Nasional dan Kebun Raya di Bali

Kompas.com - 05/11/2021, 13:15 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan wisata bersama orang tercinta. Selain berguna untuk melepas penat, perjalanan wisata bisa membuat hubungan keluarga menjadi lebih harmonis.

Untuk destinasi, kamu bisa melakukan perjalanan #DiIndonesiaAja. Sebab, Indonesia menyimpan beragam pesona indah untuk dijelajahi bersama keluarga. Bali menjadi salah satunya.

Selain indah, Bali menjadi provinsi dengan tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi kedua di Indonesia dari 34 provinsi.

Baca juga: Mau Wisata Sejarah Sambil Menikmati Alam Bawah Laut? Coba Diving Bernuansa Perang Dunia II di Morotai

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Rabu (3/11/2021), vaksinasi dosis pertama Provinsi Bali mencapai 100,34 persen dari target yang ditetapkan. Sementara, vaksinasi dosis kedua telah mencapai 86,52 persen.

Atas capaian tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun menggaungkan kampanye #ItstimeforBali untuk mengajak masyarakat Indonesia kembali berwisata ke Pulau Dewata.

Berbicara mengenai destinasi, Bali punya segudang tempat wisata yang bisa dikunjungi. Sebagai rekomendasi, kamu bisa menyambangi taman nasional dan kebun raya.

Baca juga: Berencana ke Raja Ampat, Ini 4 Jenis Wisata Olahraga yang Bisa Dilakukan Wisatawan

Kedua destinasi tersebut terbilang lebih aman dan nyaman karena merupakan ruang terbuka hijau. Kemungkinan berdesakan dengan wisatawan lain pun sangat kecil.

Jika ingin berlibur ke taman nasional, kamu bisa berkunjung ke Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Kemudian, bila hendak berwisata ke kebun raya, Kebun Raya Bali menjadi opsi terbaik.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dua destinasi tersebut, kamu bisa mendapatkan informasinya di akun Instagram @pesonaid_travel atau simak pembahasan berikut.

Alam bawah laut Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat (TNBB)DOK. SHUTTERSTOCK Alam bawah laut Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat (TNBB)

Taman Nasional Bali Barat

TNBB terletak di ujung barat Pulau Bali. Secara geografis, TNBB berada di dua kabupaten, yakni Buleleng dan Jembrana.

Wisatawan yang berlibur di TNBB bisa melihat dua ekosistem secara langsung. Pertama, ekosistem darat yang terdiri dari hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan dataran rendah, evergreen, sabana, dan hutan hujan sungai.

Kedua, ekosistem laut yang terdiri dari batu karang, padang lamun, pantai berpasir, serta perairan laut dangkal dan dalam.

Baca juga: Jarang Orang Tahu, 7 Batik Daerah Ini Tak Kalah Eksotis

Untuk ekosistem laut di TNBB, kamu bisa berkunjung ke Pantai Karang Sewu dan Pulau Menjangan. Di dua destinasi ini, kamu bisa melakukan aktivitas snorkeling dan diving untuk melihat keindahan alam bawah laut.

Sementara, untuk ekosistem darat, kamu bisa melakukan wisata trekking dengan pemandu wisata. Selama lebih kurang 3-4 jam, kamu akan diajak berkeliling untuk melihat dunia satwa di sana, seperti jalak Bali, monyet, lutung, ayam hutan, dan kijang.

Kebun Raya Bali.DOK. SHUTTERSTOCK Kebun Raya Bali.

Kebun Raya Bali

Kebun Raya Eka Karya yang berada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan menjadi salah satu destinasi yang juga harus dikunjungi.

Untuk diketahui, Kebun Raya Eka Karya kerap disebut dengan nama Kebun Raya Bali, Kebun Raya Bedugul, atau Bali Botanic Garden.

Dengan luas 157,5 hektare, kebun raya tersebut memiliki ratusan koleksi jenis pohon dan berbagai jenis kaktus. Beberapa di antaranya adalah koleksi 293 jenis anggrek, 80 jenis tumbuhan paku, 94 jenis begonia, dan 2.000 spesies kaktus. Masih ada pula koleksi berbagai jenis tanaman yang biasa digunakan untuk upacara umat Hindu.

Baca juga: Berandai-andai, seperti Apa Gaya Traveling Pascapandemi?

Kebun Raya Bali juga menghadirkan enam destinasi yang diklasifikasikan berdasarkan tanaman yang tumbuh.

Destinasi tersebut di antaranya adalah Taman Usada yang ditumbuhi 300 jenis tanaman obat, Taman Surya Nirwana yang memiliki pemandangan menakjubkan, dan Taman Rhododendron yang menghadirkan 300 spesies Rhododendron dari seluruh dunia.

Ada pula Taman Paku atau Taman Cyathea yang ditumbuhi 80 jenis tumbuhan paku, Taman Mawar dengan beragam jenis warna bunga mawar, dan Taman Bambu dengan koleksi 58 jenis bambu.

Ilustrasi tes antigen.DOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi tes antigen.

Persyaratan menuju ke Bali

Untuk bisa berwisata di Pulau Dewata, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi wisatawan.

Pertama, kamu wajib menunjukkan kartu vaksin dosis pertama dan kedua melalui aplikasi PeduliLindungi. Kamu juga harus menyertakan surat keterangan hasil negatif tes antigen maksimal H-1 sebelum keberangkatan. Hasil tes ini juga harus terintegrasi di aplikasi PeduliLindungi.

Adapun kebijakan tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

Baca juga: Jadi Salah Satu Surga Destinasi #DiIndonesiaAja, Berikut 5 Hal yang Dirindukan Wisatawan Saat Traveling ke Bali

Intruksi tersebut diteken secara langsung oleh Mendagri Tito Karnavian, Senin (1/11/2021).
Kedua, kamu wajib mengisi electronic Health Alert Card (e-HAC) Indonesia di aplikasi PeduliLindungi.

Sebagai tambahan informasi, anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun sudah diperbolehkan melakukan perjalanan. Syaratnya, anak wajib didampingi oleh orangtua atau keluarga yang dibuktikan dengan kartu keluarga (KK) serta memenuhi syarat tes Covid-19.

Untuk diketahui, saat ini pengunjung di TNBB dan Kebun Raya Bali dibatasi sebanyak 50 persen dari total kapasitas, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Baca juga: 5 Produk Ekraf Indonesia yang Berhasil Go International, Kamu Sudah Punya?

Pengunjung diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan (prokes) 6M saat berwisata ke kedua destinasi tersebut dan destinasi lain di Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, meskipun sudah divaksin dan terbukti negatif dari hasil tes Covid-19, masyarakat yang ingin bepergian tidak boleh lengah.

“Masyarakat (calon wisatawan) harus mengikuti prokes 6M yang terdiri dari mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan menghindari makan bersama,” ujar Sandiaga dalam laman resmi Kemenparekraf, Selasa (31/8/2021).

Selain itu, sebaiknya masyarakat mengunjungi destinasi wisata yang tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE).

Saat ini, terdapat ribuan destinasi wisata di Bali yang sudah mendapatkan sertifikasi CHSE. Untuk mengetahui informasi ini lebih lanjut, kamu bisa kunjungi laman ini.

Baca juga: Sebelum Dibuka, Cari Tahu Ragam Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan Saat Berkunjung ke 10 Destinasi Ini

Menparekraf juga mengimbau wisatawan untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dengan membeli produk lokal. Beberapa produk asal Bali yang bisa dibeli adalah batik Bali, pie susu, kacang disko, kopi Kintamani, kebaya Bali, udeng, dan kain pantai khas Bali.

Sebelum mengunjungi destinasi wisata di Bali, kamu bisa mengikuti akun Instagram @pesonaid_travel untuk mendapatkan berbagai informasi terbaru mengenai sektor pariwisata Indonesia.

Melalui akun Instagram tersebut, Kemenparekraf juga tengah menggelar program berhadiah Pesona Punya Kuis (PUKIS) dengan total hadiah senilai jutaan rupiah untuk 20 orang pemenang.

Untuk mengikuti kuis tersebut, setiap peserta harus memenuhi persyaratan, yaitu mengikuti akun Instagram @pesonaid_travel, menjawab satu pertanyaan yang diberikan melalui akun Instagram tersebut, dan tag tiga orang teman.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com