Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pandemi, Pendapatan Manusia Patung di Kota Tua Turun Drastis

Kompas.com - 11/11/2021, 15:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membuat kawasan wisata Kota Tua di Jakarta ditutup selama 1,5 tahun. Hal ini membuat pendapatan para manusia patung di tempat wisata ini berkurang drastis.

Salah satu yang mengalami keadaan itu adalah Yusuf (28), pemuda asal Tasikmalaya yang sudah bekerja sebagai manusia patung di Kota Tua sejak 2012.

“Pendapatan bersih sebelum pandemi pada hari biasa bisa mencapai kisaran Rp 300.000-Rp 500.000. Sebelum pandemi, banyak juga orang yang minta foto-foto,” kata dia kepada Kompas.com di Kota Wisata, Jakarta, Rabu (11/11/2021).

Baca juga:

Kisaran tersebut didapatkan oleh Yusuf setiap hari. Sebelum pandemi, dia sudah mulai bekerja pukul 08.00 WIB sebelum kembali ke rumah pada 22.00 WIB.

Namun, saat ini dirinya hanya bekerja sampai pukul 18.00 WIB karena mengikuti jam operasional Kota Tua sejak dibuka kembali pada akhir Oktober 2021.

“Biasanya dulu cuma bisa istirahat setiap tiga jam sekali. Kasihan pengunjung kalau ingin foto, tapi kitanya istirahat. Mereka nyariin. Tapi kalau sekarang, kita istirahat sesuai waktu shalat sejak stand by dari pagi,” jelas Yusuf.

Yusuf (28) asal Tasikmalaya yang bekerja sebagai salah satu manusia patung di Kota Tua yang memilih karakter WR Soepratman, Jakarta, Rabu (10/11/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Yusuf (28) asal Tasikmalaya yang bekerja sebagai salah satu manusia patung di Kota Tua yang memilih karakter WR Soepratman, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Pendapatan menurun drastis akibat pandemi

Yusuf merupakan anggota dari Komunitas Seni Karakter Kota Tua (KSKT). Dalam komunitas yang dibina Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua ini, dia berperan sebagai WR Soepratman.

Dia mengatakan, komunitas ini memiliki 38 manusia patung dengan karakter berbeda. Sejak Kota Tua dibuka lagi, manusia patung yang sudah aktif kembali baru 17 orang.

Pandemi Covid-19 membuat sebagian anggota komunitas memutuskan untuk pulang kampung karena Kota Tua sempat tutup. Sementara sebagian ada yang beralih profesi.

Baca juga:

Yusuf sendiri tetap menjadi manusia patung. Namun, saat itu dia menjadi manusia patung di kampung-kampung yang dikelilinginya. Mulai dari Jakarta sampai ke Tangerang.

“Saya istilahnya ngamen ke kampung-kampung. Dari Jakarta bisa sampai ke Tangerang. Penghasilan setiap keliling kampung bisa sampai Rp 150.000 sehari, ini yang paling gede. Kalau lagi sepi dapat Rp 50.000-Rp 60.000 setelah kerja dari pagi sampai sore,” ucapnya.

Sejak Kota Tua dibuka kembali, Yusuf mengungkapkan bahwa pendapatan hariannya berada pada kisaran Rp 200.000.

“Saya dapat Rp 100.000-Rp 200.000 sekarang juga Alhamdulillah karena jangankan nyari Rp 100.000. Nyari Rp 50.000 aja sampai panas-panasan dulu (saat Kota Tua masih tutup). Rasa capek pasti ada namanya juga kerja, tapi ya tetap harus nafkahi keluarga. Saya tetap semangat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com