Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Candi Borobudur Batal Berkunjung Saat Anak di Bawah 12 Belum Boleh Masuk

Kompas.com - 19/11/2021, 14:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Marketing & Service Director PT Taman Wisata Candi (TWC) Hetty Herawati mengatakan, larangan anak berusia di bawah 12 tahun berkunjung ke Candi Borobudur sempat membuat sejumlah wisatawan batal masuk.

“Pada awal uji coba pembukaan destinasi wisata candi, yang mana anak di bawah 12 tahun yang belum divaksin tidak boleh masuk, terpantau lebih dari 60 persen calon pengunjung urung masuk,” tuturnya, Kamis (18/11/2021).

Menurut dia, hal ini karena sebagian besar segmentasi pengunjung yang wisata ke Candi Borobudur adalah wisatawan keluarga. Rata-rata, mereka datang bersama anak-anak usia di bawah 12 tahun.

Baca juga:

Sebagai informasi, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang sudah dibuka kembali untuk umum sejak 18 September 2021 selama periode PPKM Jawa-Bali.

Kendati demikian, saat itu pihak PT TWC masih belum mengizinkan anak berusia di bawah 12 tahun untuk berkunjung.

“Mulai tanggal 16 November 2021, seiring menurunnya kasus Covid-19, Borobudur mulai diperbolehkan menerima anak berusia di bawah 12 tahun,” jelas Hetty.

Wisatawan anak-anak sedang berwisata di kandang gajah di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa, (16/11/2021).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Wisatawan anak-anak sedang berwisata di kandang gajah di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa, (16/11/2021).

Anak-anak mudah diatur soal protokol kesehatan

Saat ini, wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Borobudur harus mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak pengelola candi. Beberapa di antaranya adalah wajib memakai masker, rajin mencuci tangan, tidak berkerumun, dan menjaga jarak.

Hetty mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan kesulitan di lapangan saat mengatur wisatawan untuk mematuhi protokol kesehatan. Termasuk wisatawan anak-anak.

“Kami juga menempatkan cukup banyak papan petunjuk tentang aturan protokol kesehatan, dan mengingatkan secara berkala lewat pengumuman suara,” ujar dia.

Baca juga:

Selain itu, ada juga tim pelayanan tamu yang ditempatkan di lapangan untuk membantu mengarahkan wisatawan terkait protokol kesehatan sejak mereka memasuki kawasan.

“Setelah nyaris dua tahun pandemi, masyarakat sudah menyadari pentingnya protokol kesehatan dan menjadikannya sebagai baian dari kebiasaan baru,” imbuh Hetty.

Meski begitu, dia tidak menampik bahwa sempat ada kesulitan dalam prosedur check-in di aplikasi PeduliLindungi.

“Sedikit kesulitan terkait literasi teknologi maupun gangguan sinyal. Hal ini kami antisipasi dengan penyediaan sarana wifi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com