Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Sangiran, Melihat Jejak Peninggalan Peradaban Purba

Kompas.com - 21/11/2021, 11:27 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Berkunjung ke museum adalah satu cara menyenangkan untuk mengisi liburan. Selain refreshing, berkunjung ke museum juga menambah ilmu pengetahuan.

Bagi masyarakat Sragen, Kota Solo, dan sekitarnya, salah satu museum yang bisa dikunjungi adalah Sangiran.

Museum Sangiran tepatnya berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Baca juga: Berkunjung ke Museum Sangiran? Ada Apa Saja?

Dari pusat Kota Solo, jarak tempuhnya sekitar 15,5 kilometer (km) dengan waktu tempuh 45 menit.

Sementara itu dari pusat Kota Sragen, jaraknya lebih jauh, yakni sekitar 31 km dengan waktu tempuh kurang-lebih 1 jam.

Sangiran, dari laut menuju daratan

Kompas.com sempat berkunjung ke Museum Sangiran pada Hari Rabu, (17/11/2021). Saat itu, hanya dua ruang pameran yang dibuka untuk wisatawan, yakni ruang 1 dan 3.

Perjalanan Kompas.com di Museum Sangiran ditemani pemandu bernama Santoso yang menjelaskan seputar koleksi museum.

“Sangiran itu dulu pernah mengalami tiga evolusi lingkungan, dari lingkungan laut, rawa, daratan,” kata dia di Museum Sangiran, Rabu.

Baca juga: Desa Wisata Sangiran di Sragen Punya Situs Sejarah yang Diakui UNESCO

Ia melanjutkan, Sangiran dimulai sekitar 2,4 juta tahun lalu. Saat itu, Sangiran masih berupa lautan. Tampak pula beberapa bukti fosil hewan laut, salah satunya kerang.

“1,8 juta tahun lalu mulai diendapkan oleh lahar Gunung Lawu Purba. Lahar ini yang mengubah Sangiran laut menjadi rawa,” ujar Santoso.

Jejak peninggalan rawa di Museum Sangiran adalah berupa fosil kuda nil dan buaya. Sudah ada pula manusia purba yang ditemukan saat fase rawa, yakni Meganthropus Paleojavanicus.

Fosil Kuda Nil di Museum Sangiran.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Fosil Kuda Nil di Museum Sangiran.

“900.000 tahun yang lalu sering terjadi erupsi di pegunungan selatan bawah gamping, membentuk lapisan tanah yang keras sekali. Ini adalah masa transisi Sangiran mau masuk menjadi daratan,” sambung dia.

Ia melanjutkan, daratan baru terbentuk sekitar 730.000 tahun lalu saat sering terjadi letusan gunung api dari gunung-gunung sekitar Sangiran. Endapan letusan itu menjadikan Sangiran sebagai daratan.

Baca juga: Es Buto Ijo, Tersebar di Seluruh Sragen

“Fosil paling banyak ditemukan di sini. Ketika Sangiran masuk menjadi daratan, sumber makanan mulai banyak, tumbuhan, rumput, dan sebagainya. Manusia purba Homo Erectus paling banyak ditemukan di era ini,” tutur Santoso.

Jejak hewan purba di Sangiran

Setelah menjelaskan perjalanan Sangiran dari lautan sampai menjadi daratan, Kompas.com kemudian diarahkan oleh pemandu menuju koleksi fosil yang sudah dikelompokkan sesuai fase masing-masing.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com