Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 Saat Nataru Diperkirakan Pengaruhi Kunjungan Wisata ke Bantul

Kompas.com - 22/11/2021, 20:08 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Rencana pemerintah pusat akan memberlakukan PPKM level 3 se-Indonesia selama masa libur hari raya Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru) diperkirakan memengaruhi kunjungan wisata ke Bantul, DI Yogyakarta.

"Targetnya tahun ini kan Rp 14 miliar. Tapi seperti sulit tercapai kalau ada PPKM itu," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo kepada Kompas.com, Senin (22/11/2021).

Kwintarto melanjutkan bahwa sampai minggu ketiga November 2021, pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten bantul mencapai Rp 10 Miliar.

Baca juga: Jadi Destinasi Wisata Favorit Saat Nataru, Vaksinasi Digencarkan di Bantul

"Paling banter kita akan mendapatkan tambahan paling banyak Rp 2 miliar dari sisa waktu sebelum PPKM itu," kata dia.

Pelaku wisata tidak usah khawatir

Kwintarto juga berharap pelaku wisata untuk tidak khawatir terkait penerapan PPKM level 3 saat libur Nataru.

"Untuk pelaku wisata tidak usah panik dulu, karena Pak Sekda DIY kan bilang meski diberlakukan PPKM level 3, obyek wisata masih dibuka meski dengan pembatasan khusus," ujar Kwintarto.

Keindahan pemandangan di Kebun Buah Mangunan Yogyakarta, bagai negeri di atas awan.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Keindahan pemandangan di Kebun Buah Mangunan Yogyakarta, bagai negeri di atas awan.

Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah tempat wisata di Bantul bernama Purwo Harsono mengaku pasrah dengan kebijakan dari pemerintah terkait penerapan PPKM level 3 saat akhir tahun.

Ia berharap obyek wisata tetap dibuka karena selama ini sudah menerapkan prokes ketat bagi wisatawan di kawasan hutan pinus Mangunan.

Baca juga: Hari Pertama Dibuka, Gunungkidul dan Pantai Bantul Diserbu Wisatawan

"Selama ini kami sudah menerapkan QR code PeduliLindungi. Sehingga wisatawan yang masuk ke obyek wisata dipastikan dalam kondisi sehat," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com