Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

De Park, Tempat Nongkrong Instagramable Baru untuk Anak Muda di TMII

Kompas.com - 24/11/2021, 15:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur memiliki tempat nongkrong kekinian bernama De Park.

Pemilik De Park bernama Laurensia Yap mengatakan, ruang komunal di Green Terrace ini sengaja mengusung tema taman kota minimalis yang memungkinkan wisatawan untuk jalan-jalan sambil kulineran dengan aman.

“Awalnya dulu lahan kosong untuk parkir, terus dulu saya lihat dan ingin memanfaatkannya karena kok cuma lahan parkir aja sih?” tutur dia ketika ditemui di De Park, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/11/2021).

Baca juga:

Tempat wisata dan kuliner ini baru dibangun pada Juli 2021 dan dibuka pada 29 Oktober lalu. Laurensia mengungkapkan, konsep yang diusungnya terinspirasi saat dia masih kuliah di Melbourne, Australia.

Pada saat itu, dia melihat banyak masyarakat yang gemar jalan-jalan di taman kota. Saat kembali ke Jakarta, menurutnya tidak banyak taman yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.

“Karena konsepnya pengen ke taman, makanya namanya De Park. Tapi kalau taman aja, mungkin orang kurang tertarik. Jadi kita kasih kios-kios kecil, totalnya 12 kios karena lahan enggak gede,” jelas Laurensia.

Tempat wisata dan kuliner bernama De Park di Green Terrace Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/11/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Tempat wisata dan kuliner bernama De Park di Green Terrace Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/11/2021).

Hanya mengambil tennant usaha lokal

Sejak awal, Laurensia mengaku dirinya enggan mengikutsertakan tennant dari merek-merek besar dan ternama. Justru, dia sengaja mengincar merek lokal dan pengusaha UMKM lokal.

Hal ini karena selama pandemi Covid-19, banyak orang yang membuka usaha sendiri dan mayoritas usaha tersebut adalah kuliner.

“Ada orang yang keluar dari kerja tapi jadi wirausaha. Saya pengen kasih tempat untuk orang-orang itu supaya lebih memperluas usahanya,” terang Laurensia.

“Di sini targetnya memang UMKM lokal untuk membantu kalau di Indonesia, merek lokalnya enggak gitu-gitu aja. Banyak yang bagus,” sambung dia.

Baca juga:

Saat ini, De Park memiliki sembilan tennant yang bergerak dalam bidang kuliner sementara tiga lainnya menjual produk ritel.

Beberapa yang dapat dilihat saat berkunjung adalah toko makanan ringan dan kudapan, serta toko lilin aromaterapi yang produknya dibuat sendiri (homemade) dan pakaian.

“Kisaran harga kuliner di sini sekitar Rp 30.000, masih terjangkau. Paling murah, kita ada toko roti yang menjual produk seharga belasan ribu rupiah. Mahalnya, ada toko daging. Dia kisaran Rp 70.000 per porsi,” ucap Laurensia.

Tempat wisata dan kuliner bernama De Park di Green Terrace Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/11/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Tempat wisata dan kuliner bernama De Park di Green Terrace Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/11/2021).

Ada rotasi tennant untuk menawarkan produk baru

Saat ini, De Park memiliki 12 tennant yang terdiri dari bidang kuliner dan ritel. Namun, Laurensia mengungkapkan bahwa mereka sifatnya temporer.

Hal itu sengaja dilakukan agar wisatawan yang berkunjung tidak merasa bosan dengan produk yang ditawarkan oleh De Park.

“Ada yang sewa tiga bulan, ada yang sewa enam bulan. Kalau yang sewa tiga bulan sudah habis masa kontraknya, mereka bisa perpanjang,” kata Laurensia.

Baca juga:

“Saat ini ada tennant yang masih dalam waiting list (daftar tunggu), saya cek terakhir dua minggu lalu ada 39 tennant. Saya jujur kaget karena ini di luar ekspektasi. Tapi, enggak semua tennant bisa masuk karena ada tahap kurasi,” imbuh dia.

Menurutnya, tahap kurasi dilakukan agar produk yang dijual beragam. Misalnya, jika sudah ada toko yang menjual croffle, maka calon toko lain yang menjual croffle tidak bisa masuk ke De Park.

“Kita lihat, kalau misal enggak ada yang jual burger baru boleh masuk. Kalau ada yang jual croffle satu, penjual croffle yang lain enggak boleh,” sambung Laurensia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com