BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Wow! Ubud Jadi Kota Ke-4 Terbaik Sedunia, Kalahkan Kyoto dan Tokyo

Kompas.com - 26/11/2021, 13:05 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, Ubud berhasil masuk daftar 25 Kota Terbaik di Dunia 2021 versi majalah Travel and Leisure.

Dalam daftar yang dimuat pada laman www.travelandleisure.com, Kamis (8/9/2021), Ubud menempati peringkat keempat setelah San Miguel de Allende di Meksiko, Udaipur di India, dan Istanbul di Turki.

Posisi Ubud dalam daftar 25 Kota Terbaik di Dunia 2021 hanya terpaut satu angka dengan Kyoto. Bahkan, destinasi di Pulau Dewata ini mengalahkan Tokyo yang berada di peringkat ke-19. Padahal, kedua kota di Jepang tersebut kerap jadi langganan tujuan wisata dari seluruh dunia.

Penobatan sebagai salah satu kota terbaik di dunia bukan pertama kalinya bagi Ubud. Pada 2020, desa yang berada di Kabupaten Gianyar, Bali, ini juga diganjar predikat serupa. Hanya saja, saat itu posisinya berada di urutan ke-19.

Penghargaan itu sepatutnya membuat masyarakat Indonesia bangga dan tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk berlibur. Sebab, liburan seru juga bisa didapatkan #DiIndonesiaAja.

Untuk diketahui, pemerintah telah membuka kembali gerbang pariwisata Bali. Pembukaan dilatarbelakangi situasi pandemi Covid-19 yang berangsur kondusif dan capaian vaksin di provinsi tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Rabu (24/11/2021), capaian vaksinasi Covid-19 di Bali telah melebihi target yang ditentukan, yakni menyentuh angka 101,12 persen untuk dosis pertama. Sementara, capaian vaksin dosis kedua sebesar 88,60 persen.

Selain itu, ribuan spot wisata di Bali, termasuk di Ubud, sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sebagai informasi, CHSE diberikan kepada pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan wahana rekreasi yang mampu memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan kepada wisatawan.

Selain vaksinasi dan CHSE, protokol kesehatan (prokes) 6M juga diberlakukan di seluruh sudut Bali. Jadi, persiapkan rencana liburanmu dari sekarang karena #ItstimeforBali!

Adapun prokes 6M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Untuk melihat betapa indahnya alam Bali atau mencari tahu informasi destinasi wisata lain dan berbagai produk ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, ikuti Instagram @pesonaid_travel.

Nah, berikut lima rekomendasi tempat wisata yang bisa dikunjungi di Ubud.

Monkey Forest

Sekumpulan kera di Monkey Forest.Indonesia Travel Sekumpulan kera di Monkey Forest.

Monkey Forest Ubud atau disebut juga Mandala Suci Wenara Wana merupakan sebuah kawasan cagar alam sekaligus kompleks candi. Destinasi wisata ini terbilang populer di Ubud. Sebelum pandemi melanda, lebih dari 10.000 wisatawan berkunjung ke sana setiap bulan.

Sesuai namanya, Monkey Forest adalah rumah bagi sekitar 340 ekor Macaca fascicularis atau kera ekor panjang. Selain dihuni primata tersebut, di obyek wisata seluas 27 hektare (ha) tersebut juga tumbuh lebih dari 115 spesies flora. Tak heran, suasana di sana begitu asri.

Masuk ke dalam hutan, wisatawan akan menemukan Pura Dalem Agung Padangtegal yang biasa dipakai untuk ritual pemujaan Dewa Siwa.

Kalau lapar atau haus, wisatawan tak perlu khawatir. Pasalnya, di kawasan wisata ini terdapat penjual kuliner yang menjajakan berbagai menu lokal khas Bali dan internasional. Setelah itu, jangan lupa beli kerajinan tangan khas pengrajin Ubud untuk oleh-oleh.

Adapun kerajinan tangan yang bisa dijumpai adalah manik-manik, keranjang, ukiran kayu, tenun ikat, lukisan, dan perak.

Istana Ubud

Gerbang Istana Ubud.Indonesia Travel Gerbang Istana Ubud.

Istana Ubud memiliki nama resmi Puri Saren Agung. Destinasi wisata ini dahulu merupakan tempat tinggal bagi keluarga Kerajaan Ubud. Kini, fungsinya beralih menjadi museum dan pusat kesenian tradisional Bali.

Sebelum pandemi, Puri Saren Agung rutin menggelar pertunjukan tari tradisional, seperti Tari Legong Mahabarata, Tari Ramayana, dan Tari Barong. Pementasan biasanya dimulai pukul 19.30 waktu setempat dan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam.

Meski terbilang tua, istana tersebut sama sekali belum pernah mengalami renovasi. Jadi, bentuknya masih sama seperti saat awal dibangun. Adapun seluruh bangunan terbuat dari susunan bata merah dan dihiasi relief batu dengan ukiran khas Bali.

Puri Saren Agung juga menjadi spot sempurna untuk pencinta fotografi. Pasalnya, hampir seluruh sudut istana memiliki unsur estetis.

Sawah Terasering Tegallalang

Bagi yang pernah menyaksikan film Eat, Pray, Love, tentu tak asing dengan adegan-adegan Julia Roberts bersepeda di area persawahan hijau nan asri. Ya, scene tersebut diambil di Sawah Terasering Tegallalang.

Persawahan di sana berbentuk undakan yang disusun mengikuti sistem irigasi tradisional Bali atau disebut subak. Jika dilihat dari atas, areal ini tampak menakjubkan. Tak heran, lokasi ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Ubud.

Saking indahnya, The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan persawahan di Desa Tegallalang sebagai warisan budaya dunia tak benda.

 

Gua Gajah

Mulut Gua Gajah.Indonesia Travel Mulut Gua Gajah.

Destinasi wisata ini merupakan salah satu situs arkeologi di Pulau Dewata. Menurut masyarakat sekitar, Gua Gajah sudah ada sejak masa kerajaan Hindu-Buddha dan digunakan sebagai tempat peribadatan, seperti sembahyang dan meditasi.

Eksotisme Gua Gajah sudah dapat terlihat sejak memasuki mulut gua. Area ini dihiasi ukiran dan pahatan khas Bali menyerupai wajah raksasa dengan mata besar dan terlihat sedang melirik.

Bagian dalam gua sendiri berbentuk seperti huruf “T” dengan kedalaman 9 meter. Jadi, ketika sampai di ujung lorong, wisatawan akan menemui persimpangan kanan dan kiri dengan panjang 13,5 meter dan lebar 2,5 meter, serta tinggi 2 meter.

Di halaman kompleks gua, wisatawan akan menjumpai wantilan besar atau aula pertemuan tradisional Bali yang dihiasi ukiran-ukiran unik. Selain itu, ada pula kolam dengan lima hingga tujuh patung dewa-dewa Hindu dan Buddha.

Mengingat Gua Gajah merupakan tempat suci, wisatawan diharuskan menggunakan sarung sebelum memasuki obyek wisata ini.

Pura Tirta Empul

Pura Tirta Empul yang biasa dijadikan tempat untuk ritual melukat.Indonesia Travel Pura Tirta Empul yang biasa dijadikan tempat untuk ritual melukat.

Tidak jauh dari pusat Ubud terdapat Pura Tirta Empul. Pura ini merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa, Wisnu, dan Brahma bagi masyarakat Hindu setempat.

Selain itu, Tirta Empul juga dianggap sebagai salah satu mata air suci di Bali. Karenanya, tempat ini sering digunakan untuk Melukat, yakni ritual membersihkan diri yang sudah dijalani masyarakat Hindu setempat sejak abad ke-10.

Selain aktivitas tersebut, wisatawan juga dapat belajar sejarah di obyek wisata ini. Pasalnya, di sini terdapat kompleks candi yang terbilang cukup besar dan perlu waktu 30 menit hingga 1 jam untuk menjelajahinya.

Sama seperti tempat suci lainnya, wisatawan diwajibkan memakai sarung sebelum memasuki Tirta Empul. Sarung tersedia di pintu masuk dan dapat disewa dengan bayaran sukarela.

Nah, itulah lima rekomendasi obyek wisata yang bisa dikunjungi di Ubud. Namun, sebelum berlibur, pastikan kamu sudah divaksin. Tak hanya melindungi diri dan orang terdekat dari Covid-19, vaksinasi juga menjadi syarat utama untuk bepergian di #DiIndonesiaAja.

Guna menyukseskan reaktivasi pariwisata di Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat agar terus disiplin menerapkan prokes 6M.

“Jangan sampai lengah, tetap patuh, serta disiplin terhadap penerapan prokes. Dengan begitu, pariwisata dan ekraf nasional dapat bangkit dan pulih kembali,” katanya seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Sebagai tujuan wisata, Ubud memiliki berbagai produk ekraf yang bisa dijadikan oleh-oleh. Kamu bisa membelinya di Pasar Seni Ubud yang terletak di seberang Istana Ubud.

Adapun kerajinan tangan yang dijual di pasar itu meliputi kain Bali, patung, lukisan, perhiasan perak, dan camilan. Rata-rata penjual membanderol produknya dengan harga relatif murah sehingga tak ada alasan untuk tidak membeli.

Terlebih, membeli produk ekraf dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) punya dampak terhadap pemulihan perekonomian setempat.

Bagi yang belum sempat membeli langsung, kamu masih bisa mendapatkannya melalui platform #BeliKreatifLokal.

Saat ini, Kemenparekraf juga menggelar program Pesona Punya Kuis (PUKIS) dengan total hadiah senilai jutaan rupiah.

Persyaratan untuk mengikuti kuis tersebut tidaklah sulit. Peserta hanya perlu menjawab pertanyaan yang diberikan di akun Instagram @pesonaid_travel dan tag tiga orang teman.

 

 


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com