Artotel Group Bakal Fokus ke Teknologi pada 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Artotel Group berencana untuk meluncurkan loyalty mempership atau keanggotaan dan fokus ke arah teknologi pada tahun 2022. 

Hal ini disampaikan oleh Founder & CEO Artotel Group, Erastus Radjimin, dalam konferensi pers di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/12/2021).

"Ke depannya kita akan melakukan beberapa program-program baru. Pertama, kita akan luncurkan loyalty membership," ujar Erastus. 

Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin memberikan value atau nilai lebih kepada para tamu, terlebih pada akhir tahun 2021 manajemen operator hotel Indonesia ini telah mengelola 50 hotel. 

"Kedua, kita ingin lari ke arah tech. Dengan perkembangan zaman seperti ini, kita sebagai hotel venture company (perusahaan ventura hotel), kita harus beradaptasi. Gimana caranya tamu-tamu kita pada saat tinggal di hotel, mereka bisa dapat layanan yang full (lengkap) tapi dengan cara tech-enabled," jelasnya.

Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meluncurkan aplikasi yang dapat memberikan layanan yang cepat untuk para tamu dengan biaya yang efisien. 

Baca juga:

• Dafam Hotel Management Diakuisisi Artotel Group
• Hotel Artotel Suites Bianti - Yogyakarta Resmi Dibuka
• Vue Palace Hotel Bandung Resmi Dikelola Artotel Group
• Artotel Group Raih Pendanaan Seri B, Targetkan Lebih dari 50 Properti di 2023

Sementara itu, Chief Operating Officer Artotel Group, Eduard R. Pangkerego, mengatakan bahwa pihaknya ingin terus menjalin komunikasi dan mengikutsertakan para tamu melalui loyalty membership dan teknologi.

Ia berpendapat, sebelum para tamu datang dan menginap di hotel, mereka mendapat kesan pertama melalui informasi yang didapat di ponsel mereka.

"Kita masuk ke teknologi, bukan cuma aplikasi saja karena pasti ada dashboard (papan kendali), audit system (sistem audit) yang mesti kita lihat. Teknologi itu, menurut kita, bukan hanya menggantikan orang, tapi juga memperlancar kerjanya orang. Ini yang kita mau," terangnya. 

Ia menambahkan bahwa dengan adanya teknologi, produktivitas seseorang yang tadinya hanya 70 persen bisa bertambah hingga 100 persen.