Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Konservasi Kura-kura Bali, Diharapkan Bisa Jadi Wisata Unggulan

Kompas.com - 19/12/2021, 12:16 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kura-kura Bali diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan di waktu mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang menilai pusat konservasi kura-kura dan penyu tersebut berpotensi membangkitkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

Ia menyoroti pembangunan di Kura-kura Bali yang menggunakan material ramah lingkungan, sehingga mengedepankan nilai keberlanjutan lingkungan.

"Penggunaan material-material yang tadi dipresentasikan adalah betul-betul material yang datang dari alam itu sendiri, jadi tidak ada yang chemical, tidak ada yang tidak ramah lingkungan."

Demikian diungkapkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: 10 Tempat Wisata Populer di Bali, Bisa Juga Foto Bareng Hewan

Pusat konservasi kura-kura dan penyu, Kura-kura Bali di Pulau Serangan, Bali, Sabtu (18/12/2021).DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Pusat konservasi kura-kura dan penyu, Kura-kura Bali di Pulau Serangan, Bali, Sabtu (18/12/2021).

Saat meninjau Kura-kura Bali, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan bahwa saat ini Kura-kura Bali sedang dalam tahap pengembangan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan.

Kemenparekraf akan turut mendukung pembangunan pusat konservasi ini sehingga bisa segera direalisasikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Bali yang menekankan keberlanjutan lingkungan.

"Mudah-mudahan bisa diwujudkan dan direalisasikan, dan semoga Kura-kura Bali ini bisa menjadi destinasi unggulan yang sangat mengedepankan keberlanjutan lingkungan," ujarnya.

Untuk diketahui, pengembang dari Kura-kura Bali adalah Giti Group yang telah berdiri sejak tahun 1930 di bidang real estate, manufaktur, dan ritel berbasis pengembangan sumber daya alam di area Asia Pasifik.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com