Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Bali Ramai Jelang Natal dan Tahun Baru, Naik sejak Oktober

Kompas.com - 22/12/2021, 10:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bali kembali ramai didatangi wisatawan domestik dalam beberapa waktu terakhir, sehingga okupansi hotel turut meningkat.

Pelonggaran mobilitas perjalanan masyarakat Indonesia setelah PPKM menjadi penyebab tingkat okupansi hotel-hotel di Bali mulai membaik.

“Jumlah kunjungan jelang Nataru cukup tinggi. Data terkini, ada sekitar 22.000 wisatawan domestik berkunjung ke Pulau Dewata setiap harinya."

"Ini menaikkan okupansi perhotelan rata-rata regional di Bali menjadi 35 persen."

Demikian ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya kepada Kompas.com, seperti dilaporkan Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Bali Diprediksi Kedatangan 30.000 Wisatawan Domestik Jelang Nataru

Meski begitu, ketersediaan jumlah kamar di Bali sebetulnya mencapai sekitar 146.000, sehingga masih belum seimbang jika dibandingkan dengan 22.000 wisatawan domestik yang datang.

Dari Kompas.com, melansir situs resmi BPS Bali, tingkat okupansi hotel berbintang per Oktober 2021 meningkat meski belum signifikan, yaitu sebesar 17,73 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2021.

Dari persentase hotel berbintang di Bali, tingkat okupansi hotel tertinggi adalah hotel bintang 1 yaitu 25,38 persen. Sementara hotel bintang 5 berada di peringkat kedua dengan tingkat okupansi hotel sebesar 20,65 persen.

Hotel sempat sepi tamu, kini mulai ramai

Ilustrasi wisatawan.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisatawan.

Chintya ingat betul, pada Juli dan Agustus, ketika PPKM Level 3 diterapkan, okupansi hotel benar-benar menurun.

Marketing Communication NEO Hotel Denpasar itu mengatakan, saat itu banyak tamu membatalkan pesanan kamar mereka.

“Waktu PPKM level 3 sekitar Juli-Agustus, itu memang drop okupansinya. Banyak event kelompok, perusahaan, atau pemerintah yang tadinya pesan hotel juga jadi cancel atau reschedule," katanya kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Hal itu berdampak besar pada berkurangnya tamu hotel. Apalagi, karena hotel tersebut berlokasi di tengah kota di mana secara umum lebih banyak permintaan untuk bisnis dibandingkan wisata.

Pengalaman serupa dirasakan Hotel MAMAKA by Ovolo, yang berlokasi di Kuta dan dekat dengan beberapa destinasi wisata.

Seiring dengan ditutupnya tempat-tempat wisaya populer, hotel tersebut juga mengalami penurunan tamu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com