Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Ungkap Alasan Hanya Targetkan 3,6 Juta Wisman untuk 2022

Kompas.com - 28/12/2021, 16:28 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 1,8 juta hingga 3,6 juta untuk 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, target tersebut difokuskan untuk pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Adapun di 2020 jumlah wisman mencapai 4,05 juta orang dan pqda 2021 menurun menjadi hanya 1,5 juta orang.

"Kita fokuskan di 1,8 juta hingga 3,6 juta (wisman) sebagai pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan."

Demikian diungkapkan oleh Sandiaga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/12/2021).

Baca juga:

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/12/2021).DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/12/2021).

Ia menambahkan, saat ini wisatawan nusantara menjadi andalan, dengan target 260 juta hingga 280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,236 triliun.

Target jumlah wisman tersebut terbilang jauh lebih rendah, terutama jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19. Target 2021, misalnya, mencapai 7 juta orang wisman, target 2019 sebanyak 18 juta orang, dan target 2018 sebanyak 17 juta orang.

Padahal, akan ada sejumlah event MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions) internasional yang akan digelar di Indonesia pada 2022, termasuk G20, AVPN, dan lainnya.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Kurleni Ukar menambahkan, beberapa alasannya termasuk kebijakan pembatasan akses masuk gerbang internasional ke Indonesia dan ketidakpastian situasi akibat perkembangan varian virus corona.

"Kami sepakat dengan BAPPENAS untuk tidak memasang target yang tinggi. Namun dengan banyaknya event internasional, kami berharap devisanya yang bisa lebih banyak," ungkapnya.

Kurleni Ukar menyebut beberapa negara asal wisman yang menjadi potensi pasar. Bali, misalnya, masih jadi destinasi kegemaran wisman asal Australia, sementara wisman asal India dan Jepang sudah memiliki akses langsung dari negaranya.

Sedangkan untuk Batam dan Bintan, target utamanya adalah wisman asal Singapura dan Malaysia.

"Tentu kami selalu melihat mana saja potensi pasar yang memungkinkan karena ini bergerak terus," tuturnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com