Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Penipuan Open Trip di Gunung Rinjani, Ini 3 Tips Memilih Operator Trip Tepercaya

Kompas.com - 03/01/2022, 20:14 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, media sosial diramaikan oleh berita penipuan open trip di Gunung Rinjani, akibat ulah seorang oknum operator perjalanan wisata.

Dilansir Tribun Lombok, Senin (3/1/2021), kejadian tersebut lantas membuat sebanyak 70 orang peserta tur terlantar saat pendakian.

Nah, agar terhindar dari penipuan oknum-oknum tidak bertanggung jawab seperti ini, apa saja yang harus diperhatikan sebelum memutuskan ikut open trip?

1. Pastikan legalitas travel agent

Tentunya legalitas adalah yang terpenting agar kamu merasa aman, sebagaimana disampaikan Ketua Umum ASTINDO Pauline Suharno kepada Kompas.com, Senin (3/1/2022).

Baca juga:

"Jika legalitas perusahaannya jelas, paling tidak akan memudahkan konsumen melacak apabila ada ketidaksesuaian antara produk yang ditawarkan atau jika terms and condition juga tidak seperti yang disebutkan," tutur Pauline.

Pauline menambahkan, ada sejumlah cara untuk mengecek legalitas tersebut, salah satunya ialah saat transfer pembayaran.

"Biasanya travel agent harus menggunakan rekening perusahaan," sambungnya.

2. Cek Instagram tour operator

Tips berikutnya ialah dengan mengecek akun media sosial tour operator yang hendak kamu gunakan.

"Cek akun media sosial, seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan lainnya," kata pemilik Nusa Lembongan Tour Nova Yanthi kepada Kompas.com pada Senin (3/1/2022).

Ilustrasi liburan terencana Dok. PegiPegi Ilustrasi liburan terencana

Biasanya, akun yang tepercaya akan membagikan testimoni dari pelanggan yang pernah menggunakan jasanya, baik berupa repost foto maupun bukti transfer pembayaran trip.

Makin banyak ulasan dari pengguna di berbagai media sosial, makin tinggi pula tingkat kepercayaannya.

Selain itu, respons yang ramah dan cepat dari admin Instagram akan menunjukkan sisi profesional tour operator.

3. Memiliki sertifikat

Menurut Nova, daerah Lombok cukup rawan. Ia pernah mendengar cerita tidak menyenangkan yang dilakukan pemandu tur terhadap wisatawan.

"Pernah dengar ada yang mendaki di tengah jalan, dibegal sama guide-nya sendiri, lalu ditinggal di puncak," kata Nova, Senin (3/1/2022).

Karena Lombok dianggap lebih rawan, Nova menganjurkan untuk mencari operator bersertifikat yang biasanya berada di tempat wisata, seperti Gili dan Senggigi.

Baca juga: KM Kirana VII Rute Tanjung Perak-Lembar Hadir untuk Bangkitkan Pariwisata Bali dan Lombok

"Biasanya vendor lokal yang bersertifikat sudah kerja sama dari lama dan sudah dikenal oleh staf-staf dari transportasi, tempat menginap, dan lain sebagainya," ucapnya.

Adapun produk open trip saat ini memang dikenal sebagai paket wisata yang murah, sehingga cukup mudah menggaet masyarakat untuk bepergian.

Kendati demikian, harus tetap waspada memilih travel agent yang legalitasnya jelas.

Baca juga: 45 Desa Wisata di Lombok Siap Sambut Wisatawan World Superbike

"Selama masa pandemi, mengoperasikan tour operator tidak semudah sebelumnya. Ada usaha esktra dari para vendor, dan ini tidak mungkin membuat harga paket jatuh semakin murah," ungkap Pauline menutup penjelasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com