Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Lokal Labuan Bajo Diupayakan Bisa Masuk Hotel dan Restoran

Kompas.com - 22/01/2022, 17:05 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi (Deputi 4) serta Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), mengadakan rapat hybrid (online dan offline) pada Kamis (19/1/2022).

Rapat bersama lembaga terkait dan Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Labuan Bajo itu digelar untuk membahas strategi penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo.

Kepala Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan, pihaknya dan Kemenparekraf memiliki visi misi serupa, yaitu membangun pariwisata di Labuan Bajo, sehingga mampu memberikan keadilan pada semua sektor.

Baca juga: Creative Hub Puncak Waringin Labuan Bajo Diserahkan ke Pemda Manggarai Barat

"Sebagai salah satu pilar dari pariwisata berkelanjutan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal harus bisa ikut serta dalam rantai pasok industri pariwisata," kata dia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/1/2021).

Fadjar melanjutkan bahwa dalam pariwisata, sudah tidak ada lagi kompetisi karena semua adalah pemenang, sehingga harus ada kolaborasi.

Ia juga mendorong agar 11 kabupaten koordinatif BPOLBF harus mulai menempatkan keunggulan dari daerahnya, terutama dari rantai pasok produksi, seperti beras, telur, dan sayur.

Foto dirilis Minggu (4/7/2021), memperlihatkan wisatawan menikmati wisata Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur. Pandemi Covid-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang menurun saat ini.ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA Foto dirilis Minggu (4/7/2021), memperlihatkan wisatawan menikmati wisata Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur. Pandemi Covid-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang menurun saat ini.

Hal itu agar produk tersebut bisa memenuhi pasar pariwisata dan dapat disalurkan ke hotel dan restoran.

Kolaborasi agar produk lokal masuk hotel dan restoran

Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, diskusi juga bertujuan untuk menyukseskan berbagai peluang kolaborasi yang dapat dilakukan terutama untuk menguatkan rantai pasok pariwisata.

"Melalui diskusi ini pula, kita bisa saling berbagi informasi, sehingga dapat mengisi ruang-ruang yang selama ini masih kosong dan harapannya, produk pariwisata dan ekraf kita bisa terus berada di rantai pasok pasar pariwisata, terutama di Labuan Bajo," kata Shana.

Baca juga: 10 Hotel di Labuan Bajo Terima Anugerah Award Hotel Berkelanjutan 2021

Kemudian menurut Ketua BPC PHRI Manggarai Barat Silvester Wangge, diskusi itu adalah langkah yang baik untuk mulai memperkuat kembali rantai pasok pariwisata Labuan Bajo melalui produk lokal.

Pihaknya meyambut baik jika produk-produk lokal yang sudah siap jual bisa masuk di hotel-hotel dan restoran di Labuan Bajo.

Baca juga: Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo Perlu Dukungan Masyarakat

"Bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat daftar kebutuhan hotel di Labuan Bajo dan sisi lain para pelaku UMKM lokal juga membuat daftar produk yang mereka punya, sehingga bisa saling mengisi," tutur Silvester.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com