Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita Sambut Baik Uji Coba Travel Bubble Indonesia-Singapura, tetapi...

Kompas.com - 25/01/2022, 19:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Travel Bubble antara Indonesia dan Singapura mulai uji coba Senin (24/1/2022) sampai waktu yang belum ditentukan.

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) pun menyambut baik dan mendukung kebijakan tersebut.

Untuk diketahui, Travel Bubble atau gelembung perjalanan adalah kebijakan meniadakan masa karantina yang biasanya wajib dilakukan pelancong internasional saat akan memasuki suatu negara pada masa pandemi Covid-19.

Kebijakan ini hanya berlaku bagi pelancong dari negara tertentu yang sudah bersepakat satu sama lain untuk membuka perbatasan wilayah mereka. Namun, akses bagi negara-negara lain tetap dibatasi.

Baca juga: 13 Syarat Travel Bubble Singapura ke Indonesia yang Dimulai 24 Januari 2022

Wakil Ketua Umum (Waketum) Asita, Budijanto Ardijansyah menyampaikan dukungannya terhadap uji coba Travel Bubble melalui Kepulauan Riau dan Singapura atau Bintan-Singapura.

"Menurut saya baik-baik saja. Tapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ya," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Dua hal yang perlu diperhatikan soal travel bubble

Dua hal utama yang harus diperhatikan, menurut Budi, pertama travel bubble tepat dilakukan karena kondisi grafik kasus Covid-19 di Indonesia relatif rendah.

"Meski memang terjadi peningkatan kasus Omicron, tapi secara ukuran masih termasuk terkendali," lanjut dia.

Kedua, travel bubble baik dilakukan jika Indonesia mengajak negara-negara yang setara. Dalam arti memiliki kasus Covid-19 yang relatif sama atau bahkan memiliki riwayat penanganan kasus yang baik.

Baca juga:

Jika dilakukan pada negara yang tidak setara atau salah satu kasusnya sedang sangat tinggi, sambung Budi, tentu tidak bisa dilaksanakan antara kedua belah pihak.

Selain memudahkan orang-orang untuk bergerak, travel bubble juga dapat membantu industri pariwisata antar kedua negara, yang sebelumnya lesu akibat pandemi.

Tempat wisata di Batam yakni sebuah pantai di Nongsa.SHUTTERSTOCK / edyvh Tempat wisata di Batam yakni sebuah pantai di Nongsa.

Mengenai kekhawatiran puncak Omicron yang mungkin saja terjadi di kemudian hari, Budi mengatakan bahwa kebijakan bisa disesuaikan.

"Ya kita lihat lagi, karena travel bubble kan juga tidak berlangsung sangat lama. Ada jangka waktunya dan pasti terus dikaji," kata Budi.

Baca juga: Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Travel Bubble dengan Jepang

Untuk rencana ke depannya, Waketum Asita sekaligus Ketua Asita Jawa Barat ini mengatakan bahwa ada kemungkinan kerja sama dengan negara-negara yang lain.

"Untuk beberapa negara yang kasusnya di bawah kita, misalnya Jepang atau Thailand, bisa saja ya kenapa tidak. Tapi sekali lagi, mereka harus terkendali dan adil dalam membuka negaranya," papar dia.

Menurut Budi, travel bubble pertama dilakukan dengan Singapura karena beberapa alasan. Selain faktor kedekatan, ada juga alasan politik.

Artinya kebijakan ini dilakukan karena Singapura sudah lebih dulu membuka negara mereka, baru kemudian Indonesia memberikan treatment yang sama.

Baca juga: Sandiaga Minta Garuda Indonesia Buka Penerbangan Langsung ke Jepang

Terakhir, ia menyatakan kesiapan para pelaku industri pariwisata untuk menyambut wisatawan yang datang melalui travel bubble.

"Kita dan para pelaku pariwisata siap saja, pasti akan dikelola dan disambut dengan baik," lanjut Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com