Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NAWA CAHAYA

Jangan Sampai Ketinggalan Sunrise, Ini Waktu Terbaik Memotret Danau Tiga Warna Kelimutu

Kompas.com - 18/02/2022, 12:13 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pulau Flores memiliki bentang alam indah nan eksotis yang tak cukup dikunjungi sekali oleh pencinta fotografi. Adapun tempat wisata terkenal di Pulau Flores di antaranya Desa Wae Rebo, Cunca Wulang, Pulau Padar, Desa Melo, serta Danau Kelimutu.

Tempat wisata yang terakhir disebut wajib dikunjungi pencinta fotografi saat berwisata ke Pulau Flores. Pasalnya, tempat wisata yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu ini menampilkan keindahan yang unik.

Danau Kelimutu sebenarnya merupakan tiga kawah atau kaldera Gunung Kelimutu yang bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, Tiwu Ata Polo, dan Tiwu Ata Mbupu. Pada waktu-waktu tertentu, air pada ketiga kaldera tersebut menampilkan warna yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, Danau Kelimutu kerap juga disebut Danau Tiga Warna.

Baca juga: Bukan Hanya Danau Tiga Warna, Ini Destinasi Wisata Budaya dan Alam di Sekitar Kelimutu

Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai memiliki luas 5,5 hektare (ha) dan memiliki warna air hijau kebiruan. Air danau ini pernah berubah wana menjadi abu-abu, hijau tua biru, serta putih.

Selanjutnya, Tiwu Ata Polo memiliki luas 4 ha dan memiliki warna hijau. Tiwu Ata Polo menjadi danau yang paling sering berubah warna.

Terakhir, ada Tiwu Ata Mbupu yang memiliki luas 4,5 ha dan memiliki warna hijau toska yang indah.

Menurut tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), perubahan warna pada ketiga danau tersebut disebabkan oleh pengaruh mekanisme vulkanis di kawasan tersebut.

Ketiga kawah tersebut layak dijadikan sebagai obyek foto alam karena menampilkan warna danau yang berbeda. Untuk dapat melihat keindahan pemandangan secara lebih luas, Anda bisa mendaki puncak Gunung Kelimutu. Rasa lelah setelah mendaki puncak akan terbayar dengan pemandangan indah dari puncak.

Rekomendasi waktu terbaik hunting foto di Kelimutu

Banyak orang beranggapan bahwa mengambil gambar di alam terbuka lebih mudah dibandingkan tempat tertutup. Ini karena, obyek pada ruang terbuka memiliki sumber cahaya melimpah. Meski demikian, tak berarti memotret jadi lebih mudah. Adapun faktor cuaca dan lokasi geografis juga dapat memengaruhi kualitas foto.

Baca juga: Menemukan Hidden Gem di Pulau Weh, Surga bagi Penggemar Fotografi

Oleh karena itu, pemilihan waktu menjadi salah satu faktor penting untuk dapat menghasilkan gambar berkualitas.

Kontributor foto National Geographic Valentino Luis yang berkunjung ke Danau Kelimutu dalam eksplorasi Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia, hasil kolaborasi dengan realme Indonesia membagikan tips mengambil foto dengan smartphone di kawasan itu.

Valentino mengatakan, terdapat berbagai faktor yang perlu diperhatikan bila hendak mengambil foto di area Danau Kelimutu. Terlebih, bagi mereka yang mengincar momen sunrise di kawasan Kelimutu. Faktor tersebut adalah cuaca dan kabut.

Bila cuaca buruk, lanjut Valentino, kawasan Danau Kelimutu pada pagi hari akan tertutup kabut. Sementara, bila cuaca cerah, pendar cahaya jingga saat matahari terbit di puncak Kelimutu menawarkan pemandangan magis yang dapat menyihir pemburu foto.

Ia menyarankan pengunjung untuk datang sebelum subuh untuk dapat menangkap sunrise di puncak Kelimutu.

Baca juga: Danau Semayang, Habitat Pesut Mahakam yang Nyaris Punah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com