Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pendakian Gunung Prau Via Kenjuran Tidak Benar Dibuka, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/02/2022, 06:24 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, sempat beredar kabar mengenai jalur pendakian Gunung Prau via Kenjuran yang dihidupkan setelah lama tidak aktif di salah satu portal media. Berita ini sudah dikonfirmasi tidak benar oleh pihak-pihak terkait.

Menurut salah satu postingan akun Instagram @mountnesia, klaim itu berasal dari rombongan mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kawasan Kenjuran.

Melihat jalur yang sudah tidak terkelola, para mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di sana berinisiatif menghidupkan kembali jalur pendakian tersebut.

Kemudian, mereka diketahui melakukan renovasi basecamp Gintung Makmur dan perbaikan papan penunjuk arah di kalur pendakian Gunung Prau via Kenjuran.

Baca juga: 5 Alasan Gunung Prau Cocok untuk Pendaki Pemula

Namun, untuk membuka dan meresmikan sebuah jalur di pegunungan nyatanya tidak semudah itu, seperti disampaikan oleh Personel Pengelola Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, Herman Sutrisno.

"Jalur itu dari dulu jalur konservasi, bukan untuk wisata atau pendakian. Artinya Perhutani harus melindungi. Dibuka itu kan bukan hanya sekedar buka jalur, (kalau) untuk wisata harus ada syarat-syarat tertentu yang dipenuhi," ujar Herman kepada Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Ia mengatakan, pembukaan jalur pegunungan secara resmi harus melalui Perhutani karena salah satu alasannya berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.

Baca juga: Waktu Terbaik dan Lama Pendakian di Gunung Prau

Adapun Gunung Prau yang merupakan hutan lindung dan tidak boleh diambil kekayaan alamnya, dapat dimanfaatkan melalui wisata pendakian di jalur-jalur tertentu, yang kemudian menjadi pemasukan bagi warga.

Membuka jalur pegunungan tidak mudah, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi

Herman menyatakan bahwa area Kenjuran merupakan hutan lindung, sekaligus dianggap oleh pengelola warga setempat sebagai hutan konservasi.

"Terkait dengan KKN tadi, kami masih mengamati. Kalau mereka benar buka jalur dan resmi, biasanya di kami ada ketentuan aspek legalnya atau kerja samanya, syaratnya membuka jalur itu mesti ada dari kami," kata Herman.

Indahnya sunrise di Gunung Prau.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Indahnya sunrise di Gunung Prau.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya pengelola basecamp sudah memiliki kemampuan dari pelatihan SAR (Search And Rescue). Kemudian harus memiliki peralatan yang cukup, sistem manajemen khusus, dan lain-lain terkait keamanan serta kebersihan area.

Herman menyatakan, jalur pendakian Gunung Prau via Kenjuran memang sudah ada sejak lama meskipun tidak aktif.

Namun, berdasarkan diskusi dan keputusan warga setempat serta pegiat alam yang mengelola kawasan, mereka menegaskan bahwa jalur tersebut merupakan tempat konservasi.

Ia juga mengatakan bahwa menurut pengelola setempat, kawasan itu menyimpan banyak endemik yang dilindungi. Maka wajar saja jika jalur Kenjuran tidak bisa tiba-tiba dibuka untuk wisata orang umum.

Baca juga: 6 Tips Mendaki Gunung Prau via Igirmranak, Siapkan Senter walau Siang

"Selama ini kan belum ada pengelolanya, kalau dibuka siapa yang akan mengelola? karena buka gunung tidak semudah itu," tegas Herman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com