Pemerintah Bahas Rencana Penerapan Kembali Visa on Arrival bagi Wisman

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membahas rencana pemberlakuan kembali Visa on Arrival (VoA), atau visa kedatangan sebagai bagian dari pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut, prosedur penerapan Visa on Arrival bagi PPLN saat ini sedang dalam proses pembicaraan antar kementerian dan lembaga.

Baca juga: Pemerintah Akan Kembali Terapkan Visa on Arrival untuk Wisman

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenkumham, mudah-mudahan dengan Kemenlu dan akan diputuskan di level Kemenkomarves, harapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar kita kembali memberikan fasilitas Visa on Arrival."

Demikian ungkap Sandiaga dalam sesi Weekly Press Briefing, Selasa (01/03/2022).

Sandiaga menambahkan, rencana penerapan kembali Visa on Arrival butuh persiapan matang mengingat situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung dan karantina bagi wisman yang datang ke Bali masih diberlakukan saat ini. 

Baca juga:

• 14 Maret, Uji Coba Bebas Karantina di Bali, Batam, dan Bintan
• Visa on Arrival Dinilai Percepat Proses Pengajuan Visa Turis Asing

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, pelaksanaan Visa on Arrival tanpa persiapan matang dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan antrean panjang.

"Penerapan Visa on Arrival harus dengan persiapan yang matang, karena saat musim turis di Bali, kedatangan turis jumlah banyak dalam waktu bersamaan kerap menimbulkan kerumunan dan antrean panjang," sambungnya.

FREEPIK Ilustrasi permohonan visa.

Sebelumnya, Sandiaga telah bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dan keduanya berencana mendorong kembali penerapan Visa on Arrival.

Keputusan itu diambil mempertimbangkan masukan dari para pelaku pariwisata.

"Kami akan sama-sama dorong penerapan VoA kembali, namun penanganan pandemi tetap kami prioritaskan," kata Sandiaga, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (24/02/2022).

Meski pemulihan pariwisata terus diupayakan, Sandiaga mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 menjadi prioritas utama pemerintah saat ini.

"Kami akan sama-sama mendorong penerapana VoA Kembali, namun penanganan pandemi tetap kami prioritaskan," tegasnya.