Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Perjalanan Tanpa PCR dan Antigen Bisa Bangkitkan Pariwisata, tapi..

Kompas.com - 08/03/2022, 15:27 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tes PCR dan antigen sebagai syarat perjalanan domestik resmi dihapus seiring dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Nomor 11 Tahun 2022, yang berlaku mulai Selasa (8/3/2022).

Sebagaimana tertuang dalam SE tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Covid-19 ini, pelaku perjalanan domestik baik melalui darat, laut, dan udara tidak perlu menunjukkan hasil tes antigen dan PCR negatif jika sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. 

Baca juga:

Di satu sisi, kebijakan ini disambut baik oleh para pelaku industri perjalanan dan pariwisata, lantaran dianggap memudahkan aturan perjalanan sehingga bisa mempercepat pemulihan ekonomi.

"Kita bahagia, setiap aturan perjalanan dipermudah pastinya. Semoga langkah-langkah baik ini dapat mempercepat pemulihan ekonomi," tutur Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Pauline Suharno, saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Menurut Pauline, dampak positif lainnya adalah masyarakat dapat meminimalisasi pengeluaran yang tadinya dialokasikan untuk tes antigen dan PCR tersebut.

Layanan rapid test di salah satu Bandara yang dikelola Angkasa Pura IIstimewa Layanan rapid test di salah satu Bandara yang dikelola Angkasa Pura I

 

"Meski syarat antigen tidak terlalu menjadi kendala terutama untuk penumpang pesawat terbang, karena pada akhirnya masyarakat sudah mulai terbiasa, namun ini bisa untuk penghematan biaya," ujarnya. 

Kendati demikian, menurutnya, tetap ada dua sisi yang bertolak belakang dari berlakunya kebijakan ini.

Di antaranya kekhawatiran akan membeludaknya jumlah pelaku perjalanan, atau masyarakat justru merasa tidak yakin untuk bepergian sebab muncul rasa tidak aman terhadap sesama penumpang.

Baca juga:

"Berangkatnya dikhawatirkan bisa keroyokan, Walaupun ada juga rasa khawatir dari penumpang, jadi lebih curiga atau khawatir naik pesawat karena enggak yakin (penumpang) sebelahnya aman atau tidak," terang Presiden Federation of ASEAN Travel Associations (FATA) ini.

Oleh sebab itu, lanjutnya, calon penumpang diimbau agar berupaya lebih ekstra secara pribadi dalam mengantisipasi kemungkinan penularan selama perjalanan nantinya.

"Kita balik lagi, masyarakat harus ada antisipasi pribadi biar perjalanan tetap aman, seperti memperkuat imun, meningkatkan kesadaran untuk divaksin, memakai masker, dan lain sebagainya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com