Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murusobe, Wisata Air Terjun Kembar di Sikka NTT yang Menawan

Kompas.com - 14/03/2022, 12:01 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Berwisata ke Kabupaten Sikka, Flores NTT, belum lengkap kalau tidak mengunjungi Air Terjun Murusobe.

Wisata air terjun Murusobe tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memesona, tetapi memacu adrenalin para pengunjung.

Dalam bahasa Lio, Muru berarti terjun dan Sobe berarti lurus seperti bambu. Nama ini menggambarkan air terjun yang tinggi dan lurus seperti bambu.

Baca juga: Kecemasan Wisatawan di Sikka NTT, Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Murusobe terdapat dua air terjun yang bersebelahan, dengan ketinggian sekitar 100 meter. Itu sebabnya, Murusobe lebih dikenal dengan wisata air terjun kembar.

Air terjun Murusobe berada di Desa Poma, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Untuk bisa sampai ke sana pengunjung harus menempuh perjalanan darat sekitar dua jam dari kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, naik kendaraan roda dua.

Akses menuju Murusobe bisa melalui dua jalur alternatif, pertama ke arah utara melewati Wolofeo, Desa Ringgarasi, Kecamatan Tanawawo. Kedua ke arah selatan melewati Feondari, Desa Liakutu, Kecamatan Mego.

“Pengunjung biasanya memilih Wolofeo karena aksesnya sedikit bagus. Jarak tempuhnya juga lebih dekat," ujar Randis Juno (31) seorang wisatawan asal Maumere saat dihubungi, Minggu (13/3/2022).

Meski demikian, akses di jalur utara ini cukup menantang. Sebab, jalanannya yang licin dan sedikit tanjakan. Banyak aspal terkelupas. Karena itu, dibutuhkan kehati-hatian selama berkendara.

Baca juga: Nusa Kutu, Wisata di Sikka NTT yang Hanya Bisa Dinikmati Saat Laut Surut

"Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pengunjung. Jalannya belum terurus dengan baik," katanya.

Saat tiba di Desa Poma pengunjung akan berjalan kaki sekitar 100 meter, melewati jalan rabat. Selanjutnya akan melintasi jembatan bambu sepanjang 10 meter.

Lingkungan sekitar air terjun masih sangat alami, karena belum tersentuh kerusakan akibat ulah manusia. Air yang berjatuhan dari ketinggian bebatuan sangat menyegarkan. Gemercik air pun terasa begitu menderu.

Pesona alam Air Terjun Murusobe

Para wisatawan yang pernah mengunjungi air terjun ini pasti akan terlena dengan suasana alam Murusobe.

Alfridus (33) warga Desa Poma mengatakan, saat yang tepat bagi para pengunjung yang ingin menikmati air terjun Murusobe, yakni pagi dan siang hari.

"Pagi sekitar pukul 08.00 Wita sampai pukul 14.00 Wita. Kalau lebih dari pukul 14.00 Wita airnya sangat dingin," katanya.

Baca juga: Persawahan Magepanda di Sikka NTT, Sajikan Pesona Keindahan Senja

Alfridus mengakui bahwa kondisi jalan menuju Murusobe sering dikeluhkan para pengunjung.

"Kita berharap pemerintah bisa mempercepat perbaikan infrastruktur sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan industri pariwisata di Kabupaten Sikka," pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com