BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Nonton MotoGP 2022 Mandalika? Berikut Rekomendasi Kuliner dan Cendera Mata yang Wajib Diketahui

Kompas.com - 17/03/2022, 15:39 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seri Pertamina Grand Prix of Indonesia MotoGP 2022 akan segera diselenggarakan di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai 18–20 Maret 2022.

Penyelenggaraan tahun ini merupakan kali pertama setelah Indonesia absen sebagai tuan rumah MotoGP/GP500 selama 25 tahun.

Bagi penggemar balap motor, ajang tersebut tidak boleh dilewatkan begitu saja. Selain menonton aksi kebut-kebutan para pebalap top dunia, seperti Juara Dunia MotoGP 6 kali Marc Marquez, Juara Dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo, Juara Dunia MotoGP 2020 Joan Mir, dan runner-up MotoGP 2021 Francesco Bagnaia, penggemar balap motor juga bisa menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Mandalika.

Soal keindahan, para pebalap MotoGP pun mengakui kemolekan Mandalika. Saat menjalani tes pramusim di sirkuit baru tersebut pada 11-13 Februari 2022, mereka terkagum dengan lanskap cantik Mandalika yang menghadap langsung Samudra Hindia.

Salah satu pebalap yang turut memuji adalah Quartararo. Pebalap asal Prancis ini pun tak segan memuji keindahan Mandalika melalui akun Instagram pribadinya.

Baca juga: 4 Desa Wisata Ini Wajib Dikunjungi Selagi di Mandalika Nonton MotoGP

"Love this country," demikian tulis pebalap tim pabrikan Yamaha tersebut.

Serupa dengan Quartararo, pihak MotoGP bahkan menyebut Sirkuit Mandalika sebagai sirkuit tercantik di dunia.

"Tempat yang luar biasa. Sirkuit Mandalika adalah sirkuit tercantik di dunia," tulis akun Twitter resmi MotoGP, Sabtu (12/2/2022).

Tak cuma pesona alamnya yang menawan, saat menonton MotoGP 2022, kamu juga bisa menjajal ragam kuliner yang menggugah selera. Jangan lupa pula #BeliKreatifLokal khas Mandalika atau NTB yang tak kalah memikat.

Sebagai panduan, Kompas.com rangkumkan kuliner dan cendera mata yang bisa kamu beli saat mengunjungi salah satu destinasi #WonderfulIndonesia itu.

Baca juga: Itinerari 7 Hari 6 Malam Nonton MotoGP di Mandalika, Banyak Bonus Destinasi Menarik

Kuliner khas Mandalika

1. Sayur ares

Sayur ares adalah salah satu makanan tradisional suku Sasak di NTB. Penganan khas ini terbuat dari ares atau bagian dalam pelepah pisang muda yang berwarna putih kehijauan.

Lantaran menggunakan bahan tersebut, masyarakat setempat menyebutnya ares atau sayur ares.

Untuk diketahui, suku Sasak punya cerita unik di balik kuliner sayur ares. Pada zaman dahulu, saat Pulau Lombok mengalami kekeringan panjang, sayur ares menjadi populer di kalangan masyarakat suku Sasak.

Kala itu, pohon pisang adalah salah satu tanaman yang bisa bertahan di tengah bencana kekeringan. Masyarakat pun memanfaatkan bagian dalam batang pisang untuk diolah menjadi menu makanan utama.

Bagian dalam batang pisang atau ares dimasak menggunakan aneka bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, ketumbar, dan jintan.

Baca juga: Catat, Berikut Tiga Ide Liburan Seru #DiIndonesiaAja, mulai dari Nonton MotoGP hingga Merapah Pulau Jawa

Biasanya, sayur ares dicampur dengan potongan daging ayam sebagai pelengkap. Rasanya yang gurih dan sedap akan makin nikmat bila disajikan bersama nasi hangat.

Suku Sasak punya cerita unik di balik kuliner sayur ares. Pada zaman dahulu, saat Pulau Lombok mengalami kekeringan panjang, sayur ares menjadi populer di kalangan masyarakat suku Sasak.Dok. Shutterstock Suku Sasak punya cerita unik di balik kuliner sayur ares. Pada zaman dahulu, saat Pulau Lombok mengalami kekeringan panjang, sayur ares menjadi populer di kalangan masyarakat suku Sasak.

2. Sate bulayak

Sate bulayak khas Lombok sekilas mirip dengan sajian sate pada umumnya. Pilihan daging satenya pun sama, yakni ayam, sapi, dan jeroan.

Namun, kuliner khas tersebut punya bumbu serta makanan pendamping yang membuatnya berbeda ketimbang sate lain, yaitu bulayak.

Tampilan bulayak sendiri bisa dibilang mirip dengan lontong. Akan tetapi, bentuk makanan pendamping ini lebih ramping dan dililit dengan daun kelapa atau daun enau (nira) muda. Itulah alasan sate khas Lombok ini disebut sate bulayak.

Cita rasa khas sate bulayak terletak pada bumbunya, seperti cabai, bawang, dan jeruk limau. Bumbu-bumbu itu dicampur dengan santan sehingga sate bulayak terasa lebih gurih daripada sate jenis lain di Nusantara. Dengan paduan rasa pedas dan gurih, sate bulayak nikmat disantap sebagai sajian makan siang.

Baca juga: 4 Destinasi Berikut Bisa Jadi Tempat Spesial Melamar Pasangan, seperti Apa Keindahannya?

3. Ayam Taliwang

Kuliner khas Lombok yang tak boleh dilewatkan saat nonton MotoGP 2022 di Mandalika adalah ayam taliwang. Hidangan satu ini berupa ayam bakar yang dilumuri bumbu khas Pulau Lombok.

Oleh masyarakat setempat, ayam taliwang dipercaya sudah ada sejak era Kerajaan Taliwang berkuasa di tanah Lombok. Tak heran, kuliner ini disebut dengan nama ayam taliwang.

Ayam taliwang memiliki cita rasa pedas gurih dengan bumbu rempah yang kuat, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai merah, serta terasi. Setelah dibalur bumbu, ayam kemudian dipanggang menggunakan arang kayu.

Dalam penyajiannya, ayam taliwang disuguhkan dalam keadaan utuh. Bahan utama yang digunakan bukan ayam negeri, melainkan ayam kampung yang masih berusia muda. Tak lupa disuguhkan pula plecing kangkung sebagai pelengkap.

Bagi orang Sasak yang merupakan penduduk asli Pulau Lombok, kain tenun berkaitan dengan banyak aspek dalam budaya mereka.Dok. Shutterstock Bagi orang Sasak yang merupakan penduduk asli Pulau Lombok, kain tenun berkaitan dengan banyak aspek dalam budaya mereka.

Cendera mata khas Mandalika

1. Kain tenun Sasak

Salah satu cendera mata khas Mandalika yang wajib dibawa pulang adalah kain tenun Sasak. Kerajinan tangan yang dibuat oleh wanita suku Sasak ini bahkan sudah mendunia dan dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Baca juga: Pas bagi Pengantin Baru, Berikut 4 Destinasi Romantis untuk Honeymoon #DiIndonesiaAja

Untuk diketahui, kain tenun Sasak dibuat dari kapas yang dipintal menjadi gulungan benang. Benang ini menjadi bahan utama pembuatan lembaran kain.

Proses berikutnya, lembaran kain diwarnai menggunakan bahan-bahan alami, seperti dedaunan, akar-akaran, biji-bijan, serta kulit pohon.

Rangkaian tahapan pembuatan kain tenun Sasak dilakukan secara tradisional menggunakan alat sederhana dari batang bambu. Karena hal ini, kain tenun Sasak bernilai tinggi dan istimewa. Harga kain tenun ini dibanderol mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2 juta per helai.

Untuk mendapatkan cendera mata tersebut, kamu bisa mampir ke Desa Sade, pusat belanja oleh-oleh kain tenun khas suku Sasak. Lokasinya tak jauh, sekitar 13,3km dari Sirkuit Mandalika, yakni di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

2. Mutiara laut

Selain tenun Sasak, Lombok juga dikenal sebagai penghasil mutiara laut. Tak heran, suvenir berupa perhiasan mutiara asli banyak dijual sebagai cendera mata oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Wow! Ubud Jadi Kota Ke-4 Terbaik Sedunia, Kalahkan Kyoto dan Tokyo

Saat nonton MotoGP di Mandalika, kamu bisa membawa pulang perhiasan mutiara cantik buatan penduduk setempat. Harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kualitas serta modelnya.

3. Dodol rumput laut

Untuk cendera mata berupa makanan, kamu bisa membawa pulang dodol rumput laut. Penganan manis ini mudah diperoleh di kawasan wisata Mandalika.

Manisan rumput laut tersebut terbuat dari tepung rumput laut, gula, dan buah-buahan. Variasi rasa dan warna pun penganan ini beragam. Cukup merogoh kocek mulai dari Rp25.000 hingga Rp150.000, kamu bisa sudah bisa membawa oleh-oleh khas Mandalika.

Itulah rekomendasi kuliner dan cendera mata khas Mandalika yang bisa dicicipi serta dibawa pulang selagi menonton MotoGP Mandalika 2022.

Untuk diketahui, berbagai destinasi wisata di Mandalika sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan begitu, kamu tak lagi khawatir untuk liburan usai menyaksikan pertandingan balap MotoGP.

Baca juga: 5 Wisata Kuliner di Jabodetabek, Mana Paling Seru?

Sebagai informasi, CHSE diberikan kepada pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan wahana rekreasi yang mampu memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian lingkungan kepada wisatawan.

Namun, sebelum berkunjung, pastikan kamu sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19. Selain melindungi diri dan orang terdekat dari Covid-19, vaksinasi adalah syarat utama untuk bepergian di #DiIndonesiaAja.

Tak hanya itu, protokol kesehatan (prokes) 6M juga wajib kamu patuhi. Prokes ini terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun mengajak seluruh pihak untuk dapat berkolaborasi dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022.

Kegiatan tersebut diproyeksi dapat membangkitkan nilai ekonomi hingga Rp 500 miliar. Selain itu, lebih dari 11.000 tenaga kerja bakal terserap selama perhelatan MotoGP 2022.

Baca juga: 5 Spot Wisata dengan Pemandangan Luar Biasa di Bintan

“Untuk jangka panjang, lebih dari 50.000 lapangan kerja akan terbuka melalui berbagai event yang digelar di Pertamina Mandalika International Circuit,” terangnya, sebagaimana dikutip dari Tribun News, Kamis (10/2/2022).

Agar tidak ketinggalan berita menarik seputar pariwisata Indonesia, jangan lupa follow akun Instagram @pesona.indonesia dan akun TikTok @pesonaindonesia. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti kuis Pesona Punya Kuis (PUKIS) untuk memenangkan total hadiah jutaan rupiah serta merchandise eksklusif Wonderful Indonesia bagi tiga orang beruntung.

Persyaratan untuk mengikuti kuis itu tidaklah sulit. Peserta hanya perlu menjawab pertanyaan yang diberikan melalui Instagram @pesona.indonesia, serta tag tiga orang teman.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com