Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Waterfront City Labuan Bajo Jadi Magnet Baru Pariwisata NTT

Kompas.com - 18/03/2022, 17:57 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo dan Flores (BPOLBF) bersama beberapa lembaga dan stakeholder telah merampungkan pembangunan Waterfront City di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (8/2/2022).

Rencananya, Waterfront City Labuan Bajo akan diresmikan pada Juni 2022.

Untuk diketahui, Waterfront City Labuan Bajo terdiri dari pengembangan pada lima zona.

Zona 1 untuk membangun zona pejalan kaki atau promenade di Bukit Pramuka, Zona 2 untuk pembangunan promenade di Kampung Air, Zona 3 untuk pembangunan plaza dan ruang publik, Zona 4 untuk pembangunan promenade yang juga merupakan bagian dari plaza hotel, dan Zona 5 untuk pembangunan promenade dengan struktur kantilever.

“Zona 1 dan Zona 2 dikelola oleh pemerintah kabupaten, Zona 3 dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zona 4 milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Zona 5 juga dikelola oleh pemerintah kabupaten,” kata Direktur BPOLBF Shana Fatina, dikutip dari laman www.kemeparekraf.go.id.

Shana mengatakan, setiap zona akan dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satunya, Tourist Information Center (TIC) yang berada di Zona 4.

Bekerja sama dengan Kemenhub, TIC dibangun dan dikelola untuk membantu pengunjung mencari informasi terkait pariwisata di Labuan Bajo. TIC akan menjadi pusat informasi dan pelayanan publik untuk wisatawan di Labuan Bajo dan sekitarnya.

“Kami juga berencana menyiapkan program untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) lokal untuk bisa berkegiatan di sini. (Program tersebut) seperti di F&B, pop up mart, loket e-ticketing dan help desk pariwisata,” ujar Shana.

Puncak WaringinKemenparekraf Puncak Waringin

Pembangunan Waterfront City, lanjut Shana, sangat mengutamakan keterlibatan penduduk sekitar. Contohnya, pembangunan Zona 2 dan Zona 3 yang berada di Kampung Air.

BPOLBF berembuk dengan masyarakat setempat untuk mendesain kedua zona ini agar pembangunannya sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

Selain itu, Kampung Air juga akan menjadi wilayah heritage. Beberapa rumah di wilayah tersebut akan direnovasi menjadi homestay, kios, serta kafe yang dibina langsung melalui program BPOLBF.

“Kami ingin masyarakat lokal juga merasa memiliki Waterfront City. Jadi, kami berikan kebebasan kepada masyarakat dan komunitas lokal untuk memanfaatkan fasilitas serta memelihara Waterfront City seperti milik mereka sendiri,” ujar Shana.

Sebagai infromasi, Labuan Bajo akan menjadi lokasi side event G20 yang rencananya diselenggarakan pada Oktober 2022.

Oleh karena itu, lanjut Shana, pihaknya juga mempersiapkan Waterfront City agar bisa digunakan untuk penyelenggaraan event entertainment dan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

“Beberapa side event tidak resmi yang diselenggarakan oleh komunitas lokal juga akan diadakan selama G20 nanti. Seluruh perjalanan wisata bahari juga akan kami arahkan melalui Waterfront City Labuan Bajo,” lanjut Shana.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com