Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2022, 17:05 WIB
Markus Makur,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Para pelancong dari seluruh dunia yang ingin menjelajah Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak melulu hanya berwisata di Pantai dan gunung.

Salah satu yang sebaiknya digemari oleh wisatawan minat khusus adalah wisata alam di hutan bambu Flores.

Pulau Flores sangat terkenal dengan hutan bambu. Dari Kabupaten Lembaga, Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, tumbuh pohon bambu di kiri kanan jalan Trans Flores.

Baca juga: Wai Nape di Flores Timur Jadi Tempat Wisata, Mata Air yang Tak Pernah Kering

Bentang alam Pulau dengan jarak 750 kilometer (km) ini sangat sejuk dengan rimbunan pohon bambu.

Hutan bambu di Flores masih belum digemari wisatawan

Saat ini, masih sedikit wisatawan yang menjelajahi sambil belajar tentang bambu yang memiliki multifungsi bagi kelangsungan hidup manusia.

Bahkan, para pemandu lokal belum menjual paket untuk berwisata di kawasan hutan bambu di Pulau Flores.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Doni Nggaro, kepada Kompas.com, Selasa, (22/3/2022) menjelaskan hutan bambu Flores memiliki sangat cocok dijadikan wisata alam hutan bambu.

Kabupaten Ngada sudah mengembangkan potensi itu. Bahkan, ada salah satu tempat di Kabupaten Ngada sudah membangun rumah yang unik berbahan bambu.

"Beberapa waktu saya berkunjung di kawasan itu saat mendamping Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seluruh Kabupaten Ngada sudah ditumbuhi pohon bambu. Bahkan bambu betong dari Ngada sudah diekspor ke luar Negeri," ujar dia.

Nggaro menjelaskan, saat ini di seluruh Pulau Flores sedang gencarnya pengembangan dan pembibitan bambu dengan jenis bambu Aur bekerja sama dengan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat Bambu Lestari Flores.

Baca juga: Wisata ke Detuwulu Ende, Ada Air Terjun dan Minuman Tradisional Flores

Bahkan, Dinas Kehutanan Manggarai Timur sudah menanam sebanyak 6.250 anakan bambu di lahan 5,4 hektar di tujuh lokasi sumber mata air.

Berwisata di hutan bambu sambil menanam anakan pohon di sumber mata air mampu merawat dan menjaga keberlangsungan sumber mata air.

"Kita bisa ajak wisatawan untuk berwisata sambil menanam anakan pohon bambu. Beberapa kaum perempuan di Kelurahan Rongga Koe, Kecamatan Kota Komba sedang melakukan pembibitan anakan pohon bambu. Sepanjang jalan Trans Flores penuh dengan tanaman pohon bambu, sehingga udara sangat bersih," jelasnya.

Manfaat hutan bambu yang beragam

Terpisah Kepala Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Yohanes Tobi kepada Kompas.com, Selasa, (22/3/2022) menjelaskan, Desanya sedang gencar menanam anakan pohon bambu di sekitar sumber mata air.

Ini juga suatu potensi wisata alam di mata air sambil menanam anakan pohon bambu untuk keberlangsungan dan kelangsungan sumber mata air.

Hutan Bambu Flores, Nusa Tenggara Timur sangat berpotensi untuk mengembangkan wisata hutan Flores, Kamis, (24/3/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Hutan Bambu Flores, Nusa Tenggara Timur sangat berpotensi untuk mengembangkan wisata hutan Flores, Kamis, (24/3/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

"Saya mendapatkan pelatihan dari LSM Lestari Flores untuk membudidaya anakan pohon bambu dan menanam anakan pohon bambu untuk merawat dan menjaga sumber mata air," tutur dia.

Ia melanjutkan, banyak manfaat dari pohon bambu untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya di bumi.

"Bahkan ini juga potensi pariwisata alam dengan mengenal dan mengetahui manfaat dan fungsi bambu," tutur Yohanes Tobi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com