Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Cunca Wulang, Ditemukan oleh Nenek Moyang yang Cari Air Saat Kemarau

Kompas.com - 31/03/2022, 11:41 WIB
Nansianus Taris,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Cunca Wulang, air terjun yang kini menjadi salah satu destinasi wisata alam yang ramai dikunjungi wisatawan saat ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki arti penting bagi masyarakat setempat.

Tokoh Adat yang juga pemandu lokal, Yosep Bensuin Yosep Bensuin menuturkan, dulunya Cunca Wulang adalah sebuah kolam dengan luas lima meter.

Baca juga: Kisah Obyek Wisata Cunca Wulang, Berawal dari Tamu Asing Susuri Sungai

Berdasarkan cerita yang diwariskan secara turun-temurun, munculnya air terjun di tempat itu berawal dari lima orang nenek moyang kala itu yang sedang mencari air di tengah kemarau panjang.

Kelima nenek moyang tersebut sudah mencari air di mana-mana, namun tak kunjung mendapatkannya. Mereka pun tiba di kolam Cunca Wulang dan menemukan air.

Kemudian, para nenek moyang meminta izin kepada penjaga mata air untuk diminum. Tetapi, izin itu tidak didapatkannya. Hal itu membuat mereka memikirkan cara lain untuk mendapatkan air yang dapat diminum.

"Mereka ada ide. Miinta kepada penjaga mata air untuk mengukur kedalaman air di kolam tersebut dengan bambu Apus (Gigantochloa apus), (atau) Belang dalam Bahasa Manggarai."

"Di setiap tabung itu bambu dibuat lubang. Lalu mereka tancapkan ke dalam kolam. Setelah bambunya terisi air, mereka menyampaikan bahwa kolam itu sangat dalam," tutur Yosep kepada Kompas.com, Minggu (27/03/2022).

Baca juga: Bupati Manggarai Barat: Tidak Semua Penginapan di Labuan Bajo Mahal

Setelah itu, lanjut Yosep, mereka meninggalkan tempat itu dan membawa air dalam bambu ke atas gunung. Di atas gunung, kelima nenek moyang menikmati air tersebut.

"Karena mereka minum berpindah tempat dan airnya tercecer di banyak tempat, munculnya lima mata air yang mengalir menjadi sungai."

"Air dari lima sungai itu pun bertemu di Cunca Wulang akhirnya muncul air terjun seperti yang ada sekarang ini," ucapnya.

Air Terjun Cunca Wulang, Manggarai Barat, NTT.SHUTTERSTOCK.com/SHAHAR SABTAI Air Terjun Cunca Wulang, Manggarai Barat, NTT.

Ia menjelaskan, salah satu bukti yang menguatkan kebenaran cerita itu adalah tumbuhnya satu pohon bambu di atas cadas dekat Cunca Wulang.

Bambu itu sudah sejak dulu hanya berjumlah satu.

Menurut Yosep, jika orang pada umumnya beranggapan air terjun Cunca Wulang bersumber dari lima mata air, warga setempat justru beranggapan sebaliknya.

Lima mata air yang ada di Kempo bersumber dari tempat yang dulunya adalah sebuah kolam yang tak pernah kering. Airnya tidak pernah keluar.

Baca juga: 10 Hotel di Labuan Bajo Terima Anugerah Award Hotel Berkelanjutan 2021

Ia menambahkan, warga setempat meyakini ada "penghuni" di Cunca Wulang. Oleh karena itu, setiap musim kemarau berkepanjangan, warga selalu membuat seremonial adat untuk meminta hujan di Cunca Wulang.

"Setelah buat ritual, hujan pasti turun," tuturnya.

Karena dipercaya adanya penghuni di tempat itu, tambah dia, pemandu lokal selalu menyampaikan kepada warga atau wisatawan yang berkunjung ke Cunca Wulang untuk mematuhi tata cara berwista yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com