Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lakukan 6 Hal Ini Sebelum Bepergian Saat Puasa 

Kompas.com - 03/04/2022, 07:32 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bepergian saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan membutuhkan persiapan khusus, karena, berbeda dengan hari biasanya, energi dalam tubuh bisa berkurang akibat tidak makan dan minum. 

Oleh karenanya, persiapan fisik dan mental sebelum bepergian saat puasa sangat penting. Selain itu, ada sejumlah hal yang sebaiknya dihindari sebelum bepergian agar tubuh tetap fit. 

Baca juga:

1. Bepergian pada siang hari 

Head Of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani, menyarankan agar masyarakat tidak bepergian pada pertengahan hari saat puasa. Khususnya, bagi pengendara sepeda motor jarak jauh. 

Hal ini karena panas matahari berpotensi menyebabkan dehidrasi atau kondisi tubuh kekurangan cairan. Jika kekurangan cairan, maka tubuh mudah lelah. 

“Hal ini yang dapat membuat tubuh kita menjadi cepat lelah, dehidrasi tinggi, kekurangan cairan, jadi hal ini yang sebaiknya harus dihindari,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/4/2022). 

Selain itu, pengendara sepeda motor sebaiknya menghindari penggunaan perlengkapan berkendara (riding gear) dari bahan yang mudah menyerap panas. Alasannya, ketika tubuh bertambah panas maka cepat dehidrasi. 

Baca juga: 8 Tips Bepergian Jauh Saat Puasa agar Perjalanan Lancar 

2. Memaksakan tubuh

Ilustrasi pengendara sepeda motor.UNSPLASH/Alexey Malakhov Ilustrasi pengendara sepeda motor.

Saat melakukan perjalanan jauh, Agus menyarankan untuk tidak memaksakan kondisi tubuh. Ketika merasa lelah, maka sebaiknya beristirahat sejenak untuk memulihkan stamina tubuh. 

“Sebaiknya istirahat kalau tubuh sudah lelah. Jadi  jangan terpaku, misalnya satu jam, dua jam lagi sampai tujuan jadi kadang orang merasa perjalanannya tanggung, sehingga diteruskan tanpa istirahat padahal sudah lelah,” ujarnya. 

Khusus untuk pengendara motor, jarak berkendara yang ideal selama tidak berpuasa adalah 2-2,5 jam. Artinya, maksimal perjalanan 2,5 jam pengendara wajib beristirahat. 

“Kalau kondisi puasa, maka jarak perjalanan disesuaikan jadinya mungkin 1,5-2 jam maksimal perjalanan, kemudian harus istirahat,” katanya. 

Meskipun kondisi tubuh orang berbeda-beda, namun ia tetap menyarankan pengendara untuk beristirahat jika sudah menempuh perjalanan motor selama dua jam. 

Jika pengendara memaksakan diri untuk meneruskan perjalanan dalam kondisi lelah, maka konsentrasi dan fokus bisa turun. Alih-alih cepat sampai tujuan, hal tersebut justru dapat membahayakan keselamatan diri.

Baca juga: 10 Tempat Bukber Instagramable di Malang, Ada Paket Buka Puasa dan Gratis Takjil

3. Minum kopi 

Kebiasaan minum kopi hitam.Unsplash/gaelle marcell Kebiasaan minum kopi hitam.

Dihubungi terpisah, Ahli Gizi Masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, menyarankan masyarakat menghindari minum kopi sebelum bepergian saat puasa.

Misalnya, minum kopi saat sahur dengan tujuan menghilangkan rasa kantuk selama perjalanan pagi. 

dr. Tan Shot Yen mengatakan, kafein dalam kopi maupun teh justru memicu dehidrasi pada tubuh. 

“Justru kafein itu stimulan yang kadang bikin masalah. Maksud hati ingin merasa nyaman, karena kopi dan teh hangat enak, tetapi malah jadinya cepat haus,” jelasnya. 

Baca juga: Catat, 9 Tips Naik Gunung Saat Puasa agar Tak Lemas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com