Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Puasa Perdana di Australia, Adaptasi Waktu dan Lingkungan yang Mendukung

Kompas.com - 14/04/2022, 16:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalani ibadah puasa Ramadhan pertama kali di negara asing umumnya membutuhkan adaptasi. Namun, sebagai salah satu negara dengan tingkat keragaman tinggi, berpuasa di Australia juga memiliki kemudahan tersendiri.

Nadhira Aisyah Arrin, akrab disapa Arrin, membagikan cerita pengalaman puasa perdananya di Australia, tepatnya di Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria.

Perempuan asal Jakarta berusia 22 tahun ini baru mulai menempuh pendidikan S2-nya di jurusan Media Communication, The University of Melbourne.

Terhitung baru tiga bulan menginjakkan kaki di Negeri Kangguru, ia mengakui kesulitan kecil saat puasa di Melbourne adalah karena waktunya yang sering berubah.

Baca juga:

"Di sini ada namanya Daylight Saving Time (DST). Jadi waktunya bertambah karena winter (musim dingin), siangnya lebih pendek. Misalnya pas bulan Maret, waktu Isya bisa jam 10 malam, padahal kalau tidak DST, waktu Isya jam 8," kata Arrin kepada Kompas.com.

Akibat pergeseran waktu saat Daylight Saving Time yang tidak menentu tersebut, dirinya pernah mengalami kejadian melewatkan waktu sahur.

Arrin menjelaskan, tanggal 2 April 2022 saat ia mulai berpuasa, DST masih berlaku, sehingga azan subuh adalah pukul 6 pagi dan maghrib pukul 7 malam.

Namun, DST berakhir pada tanggal 3 April 2022 yang artinya waktu sahur dan berbuka hampir sama dengan di Indonesia, yaitu subuh pukul 5 pagi dan maghrib pukul 6 petang.

"Di tanggal 3 itu, aku sempat salah waktu. Jadi harusnya selesai sahur jam 5 pagi, aku kira masih sampai jam 6. Jadi aku udah selesai makan jam setengah 6, eh baru sadar," ujarnya sembari tertawa kecil.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dicoba di Queen Victoria Market Melbourne

Oleh karena itu, ia banyak menggunakan bantuan aplikasi, seperti Muslim Pro, untuk mengetahui jadwal masing-masing waktu sahur, berbuka, dan waktu shalat lainnya.

"Biasanya dari Muslim Centre mereka nyebarin selebaran jadwal Imsak. Jadi selain aplikasi, aku pakai itu juga. Jadi mencocokkan yang waktunya lebih dekat sama kertas tadi," jelas Arrin.

Mudahnya berpuasa di Australia

Namun, di luar dari persoalan waktu, Arrin merasa menemukan cukup banyak kemudahan dan kebersamaan selama Ramadhan di sana.

Dari segi menyiapkan makanan sahur dan berbuka puasa, misalnya, ia mengatakan bahwa di Melbourne cukup banyak tempat yang menyediakan makanan halal, meski tidak semurah Indonesia.

Baca juga: Turis Indonesia Kini Sudah Bisa Berlibur ke Australia, Ini 6 Syaratnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com