Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tradisi Waisak dari Berbagai Negara di Dunia

Kompas.com - 14/05/2022, 11:07 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam memperingati Hari Raya Waisak, umat Buddha di sejumlah negara di dunia memiliki tradisi masing-masing.

Waisak merupakan sebuah perayaan yang digelar untuk memperingati Trisuci Waisak, yakni hari kelahiran, pencerahan, serta kematian Sang Buddha Gautama. 

Terdapat beragam tradisi unik dan juga menarik yang dilakukan umat Buddha dari seluruh dunia, berikut beberapa di antaranya, dikutip dari The Culture Trip, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: 25 Ucapan Selamat Hari Waisak 2022 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

1. China dan Hong Kong

Menurut informasi Pew Research tahun 2020 yang dikutip oleh World Population Review, China merupakan salah satu negara dengan jumlah umat Buddha terbanyak yakni sekitar 254,7 juta. 

Perayaan ulang tahun Buddha di negara tersebut dikenal sebagai Fodan, acaranya digelar di sejumlah kuil Buddha dengan memberikan persembahan kepada biksu serta menyalakan dupa.

Saat hari perayaan, warga negara tersebut akan menggelar upacara Yufojie atau memandikan Buddha, dengan menuangkan air beraroma harum yang diberkati di atas patung bayi Buddha.

Patung tersebut punya jari telunjuk kanan yang mengarah ke atas atau ke arah langit, sedangkan untuk jari telunjuk kiri mengarak ke bawah atau ke arah bumi, yang mengacu pada kelahiran Sang Buddha Gautama. 

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak, Hangat dan Penuh Makna

2. Jepang

Ilustrasi Jepang - Tokyo Tower.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Jepang - Tokyo Tower.

Pada tahun 2020, Jepang memiliki sekitar 41,3 juta penduduk yang menganut agama Buddha.

Terdapat tradisi mengelilingi bunga teratai yang konon tumbuh dari tempat bayi Buddha berjalan.

Sama seperti di China, ada juga tradisi memandikan patung Sang Buddha yang ditaburi ama-cha, sejenis teh dari berbagai jenis macam daun hydrangea (hortensia).

Setelah acara pemandian selesai, rangkaian bunga teratai akan digantungkan di patung Sang Buddha.

Baca juga: Makna Menerbangkan Lampion Saat Hari Raya Waisak bagi Umat Buddha

3. Thailand

Kuil Wat Pho di Bangkok, Thailand.NOVA DIEN Kuil Wat Pho di Bangkok, Thailand.

Perayaan hari lahir Sang Buddha di Thailand disebut Visakha Puja dan menjadi hari libur nasional di negara tersebut. 

Saat peringatan, masyarakat umumnya akan berkumpul di kuil untuk mendengar khotbah para biksu, lalu dilanjutkan dengan lantunan doa.

Tak hanya itu, masyarakat juga turut menyumbang atau mempersembahkan makanan, bunga, dan lilin, yang dimaksudkan sebagai simbol keterbatasan dari kehidupan material.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Memberi Ucapan Selamat Waisak?

4. Vietnam

Di Vietnam, perayaan Hari Raya Waisak disebut sebagai Le Phat Dan dan ditandai dengan festival dan pemasangan lentera di jalanan. 

Pagoda dan kuil-kuil juga akan dihias guna mengundang para pengikut Buddha agar memberikan persembahan kepada biksu sekaligus mendengarkan khotbah.

Baca juga: Catat, Cara Pesan Tiket Pelepasan Lampion Waisak 2022 di Borobudur

5. Sri Lanka

Hari Raya Waisak di Sri Lanka menjadi hari libur nasional selama dua hari, serta berlangsung sekitar bulan purnama pertama pada bulan Mei. 

Kuil-kuil biasanya akan mengadakan acara saat para penduduk menghias rumah mereka, dan jalan-jalan juga dipenuhi dengan lilin dan lentera.

Ada juga Dansala atau prasmanan gratis yang dibuat bagi para biksu dan warga.

Pandol atau gerbang dekoratif dengan bagian-bagian berbeda dari kisah Buddha juga akan dipasang.

Baca juga: Apa Itu Hari Raya Waisak dan Kenapa Tanggal Perayaannya Berubah-ubah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com