BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Jadi Lokasi G20, Jangan Lupa Mampir ke 3 Spot Berikut Saat Liburan di Nusa Dua

Kompas.com - 25/05/2022, 10:45 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nusa Dua Bali yang menjadi lokasi penyelenggaraan forum Presidensi Group of Twenty (G20) 2022 tidak hanya memiliki deretan pantai cantik nan bersih. Spot-spot menarik lain juga tersedia di kawasan wisata eksklusif ini.

Menariknya, akses menuju kawasan tersebut terbilang mudah karena sudah didukung dengan infrastruktur memadai.

Nusa Dua terletak di selatan Pulau Dewata, tepatnya di Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Dari Bandara Udara Ngurah Rai, misalnya, kawasan ini bisa ditempuh dalam waktu 22 menit saja dengan mobil.

Nusa Dua disebut sebagai kawasan wisata ekslusif lantaran diisi oleh sederet fasilitas bertaraf internasional. Seluruh potensi alam di sana pun terjaga dengan baik, termasuk pantai-pantainya.

Untuk diketahui, Pantai Nusa Dua masuk ke dalam daftar 25 pantai terbaik se-Asia pada 2021. Pemeringkatan ini dilakukan TripAdvisor lewat survei Travelers' Choice Best of the Best 2021.

Dengan segala daya tarik yang dimiliki, tak heran berbagai perhelatan bergengsi sering digelar di Nusa Dua. Selain G20 Indonesia 2022, United Nations Climate Change Conference 2007 dan Miss World 2013 juga pernah diselenggarakan di sana.

Lalu, spot-spot menarik apa saja yang bisa disambangi di Nusa Dua selain pantai? Berikut ulasannya.

Baca juga: Lagi Tren, Ini 6 Spot Campervan Kece di Bali

1. Puja Mandala, potret toleransi antarumat beragama

Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa merupakan salah satu tempat peribadatan yang ada di kompleks Puja Mandala.Indonesia Travel Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa merupakan salah satu tempat peribadatan yang ada di kompleks Puja Mandala.

Puja Mandala menjadi potret nyata bahwa toleransi antarumat beragama begitu dijunjung di Pulau Dewata meski mayoritas penduduknya beragama Hindu.

Pasalnya, spot yang berada di Jalan Nusa Dua itu merupakan kompleks peribadatan bagi lima agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Masing-masing bangunan ibadah pun berdiri berdampingan satu sama lain.

Adapun tempat peribadatan yang terdapat di Puja Mandala adalah Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Bukit Doa, dan Pura Jagatnatha.

Kehadiran bangunan-bangunan tersebut membuat Puja Mandala tak pernah sepi pengunjung. Terlebih, kompleks ini menyediakan area parkir yang luas.

Kunjungan akan meningkat saat hari-hari suci atau perayaan keagamaan. Setiap Jumat, misalnya, Puja Mandala akan ramai dengan umat Islam yang menunaikan shalat Jumat di Masjid Agung Ibnu Batutah. Begitu juga pada Minggu, umat Kristen dan Katolik bakal memadati lokasi ini.

Di kompleks keagamaan seluas 2,5 hektare itu, kamu akan menemukan beduk antik dan Al Quran yang ditulis dengan tangan. Keduanya disimpan dengan baik di dalam Masjid Agung Ibnu Batutah.

Selain belajar makna toleransi, kamu juga bisa menikmati keindahan perairan Tanjung Benoa dari kejauhan. Sebab, desa tempat Puja Mandala berada, yakni Desa Kampial, berada di atas perbukitan. Kalau masih punya waktu, tak ada salahnya mampir ke obyek wisata lain di sekitar Puja Mandala. Contohnya, Garuda Wisnu Kencana dan Pura Sad Kahyangan Jagat Uluwatu.

Baca juga: Ide Road Trip 4 Hari di Bali, Cocok Buat Self-Healing

2. Museum Pasifika, tempat menikmati karya seni seniman ternama

Salah satu koleksi di Museum Pasifika.ANDREMIAN PHOTOGRAPHY Salah satu koleksi di Museum Pasifika.

Pencinta seni wajib menyambangi Museum Pasifika. Obyek wisata yang didirikan oleh Moetaryanto P and Philippe Augier pada 2006 ini menyimpan ratusan koleksi karya seniman-seniman tersohor asal kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia dan Eropa.

Seniman tersebut di antaranya adalah Affandi, Raden Saleh Sjarif Boestaman, Dullah, Anton Huang, Saraochim Salim, Antonio Blanco, Le Mayeur, Theo Meier, Emilio Ambron, Renato Christiano, dan Miguel Covarrubias.

Adapun total koleksi di Museum Pasifika mencapai 600 karya. Seluruh koleksi dipamerkan secara permanen di 11 ruang pameran. Masing-masing ruangan dibatasi untuk empat pengunjung saja agar aturan menjaga jarak bisa diterapkan.

Museum Pasifika berada di komplek Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Blok P. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 10.00-18.00 Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA). Jarak dari kawasan Nusa Dua ke museum ini terbilang dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Baca juga: Mengintip Pesona Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih Ketiga di Dunia

3. Bali Collection, surga belanja di Nusa Dua

Salah satu tenant di Bali Collection. Salah satu tenant di Bali Collection.

Spot yang berada di Kompleks Indonesia Tourism Development Center (ITDC) ini adalah surga belanja di kawasan Nusa Dua. Kalau kamu punya hobi tersebut, sempatkan diri untuk mampir ke Bali Collection.

Di sana, kamu bisa menemukan aneka produk, mulai dari pakaian hingga suvenir khas Bali, dengan kualitas premium. Produk-produk tersebut ada yang berasal dari pelaku ekonomi dan kreatif (ekraf) lokal. Ada pula dari brand luar negeri ternama.

Berbelanja di Bali Collection terasa menyenangkan karena area ini dibangun dengan konsep terbuka. Suasana pun semakin adem berkat pohon-pohon rindang yang tumbuh di area outdoor. Jadi, kamu dapat belanja sambil menikmati alam yang asri.

Seperti pusat perbelanjaan pada umumnya, Bali Collection juga menyediakan berbagai pilihan kuliner. Di dalamnya, terdapat kafe, restoran fine dining, kedai kopi, dan bar. Pelayanan yang diberikan di masing-masing fasilitas tersebut pun ramah. Tak heran, banyak pengunjung betah berlama-lama di sana. Apalagi, pertunjukan live music kerap digelar pada malam hari.

Adapun jam operasional Bali Collection dimulai pada pukul 11.00-19.00 WITA.

Bicara soal belanja, akan lebih baik jika barang yang dibeli merupakan produk dalam negeri. Utamanya, dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian negara.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, upaya tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap program Bangga Buatan Indonesia. Upaya ini dinilai akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

“Bangsa yang besar itu harus mampu menghasilkan karya-karya besar," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jumat (25/3/2022).

Namun, ia menekankan, Bangga Buatan Dalam Negeri tidak cukup dibuktikan dengan mencintai produk dalam negeri, tapi juga membeli.

Baca juga: Pas bagi Pengantin Baru, Berikut 4 Destinasi Romantis untuk Honeymoon #DiIndonesiaAja

Itulah tiga spot menarik selain pantai di Nusa Dua yang menawarkan pengalaman unik sehingga wajib disambangi ketika berlibur.

Agar perjalanan ke Bali aman, pastikan kamu sudah melengkapi sejumlah persyaratan perjalanan, seperti vaksinasi dosis lengkap dan booster.

Patuhi pula protokol kesehatan (prokes) 6M selama liburan di Nusa Dua Bali demi keamanan bersama. Adapun protokol ini terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Selain itu, pastikan juga spot-spot yang dikunjungi sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kemenparekraf.

Sebagai informasi, CHSE diberikan kepada pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan wahana rekreasi yang mampu memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian lingkungan kepada wisatawan.

Untuk mengetahui informasi menarik seputar pariwisata #WonderfulIndonesia, ikuti akun Instagram @pesona.indonesia dan TikTok @pesonaindonesia.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com