KOMPAS.com – Telaga Sarangan atau di Magetan, Jawa Timur merupakan tempat wisata alam yang populer bagi wisatawan lokal.
Lokasi Telaga Sarangan berada diketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya ada di Jalan Raya Telaga Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Suhu udaranya juga cenderung dingin yakni berkisar antara 15-20 derajat celsius, sehingga, sangat nyaman untuk tempat liburan, dikutip dari Sarangan.magetan.go.id, Sabtu (4/6/2022).
Selain, tempatnya yang sejuk dan indah, pengunjung di Telaga Sarangan bisa menjajal berbagai aktivitas, mulai dari naik speed boat hingga menunggang kuda.
Baca juga: Harga Tiket Telaga Sarangan Magetan serta Jam Buka dan Fasilitasnya
Walaupun Telaga Sarangan tampak menjadi tempat wisata yang indah dan menyenangkan, ada mitos yang banyak dipercayai oleh penduduk sekitar.
Melansir dari Kompasiana (21/4/2021), disebutkan oleh seorang pawang kuda di Telaga Sarangan bernama Sobiran, bahwa ada mitos soal pasangan kekasih yang akan putus jika bercinta di dekat ke Telaga Sarangan.
Dikatakan bahwa pasangan kekasih tersebut bisa putus, karena terkena kekuatan gaib, berupa kutukan.
Namun, memang harus selalu diingat bahwa seseorang wajib selalu menjaga sikap, di mana pun berada, demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Baca juga: Menikmati Sisi Lain Keindahan Telaga Sarangan dari Atas Jeep
Lantaran hanya sekadar mitos, ada yang memang beneran putus setelah pacaran di Telaga Sarangan, tapi ada juga yang tetap langgeng hingga jenjang pernikahan.
Telaga Sarangan diketahui terbentuk secara alami dan punya luas mencapai 30 hektar, uniknya di bagian tengahnya ada sebuah pulau.
Penduduk setempat menganggap bahwa pulau tersebut adalah tempat keramat, serta dipercaya sebagai lokasi bersemayamnya roh leluhur, yakni Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Adanya dua sosok tersebut, merupakan alasan mengapa banyak orang yang menyebut danau alami tersebut dengan nama Telaga Pasir, selain Telaga Sarangan, dikutip dari Kompas.com.
Kyai dan Nyai Pasir adalah pasangan suami istri yang tak kunjung diberikan momongan, meski sudah berumah tangga selama bertahun-tahun.
Baca juga: Rute Menuju Telaga Sarangan Magetan, Bisa Lewat Jalan Ini
Lantaran tak kunjung mendapatkan anak, merak kemudian bersemedi dan meminta agar segera diberikan anak kepada Sang Hyang Widhi. Setelah berdoa, akhirnya mereka dikaruniai seorang anak laki-laki, bernama Joko Lelung.
Dalam meneruskan hidup dan mencukupi kebutuhan, mereka diketahui mengandalkan kemampuan dalam bercocok tanam dan juga berburu.