Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat 2 Wisata Halal Dunia, Tertinggi di Kategori Komunikasi

Kompas.com - 09/06/2022, 18:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia berada di peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia, dalam riset Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 dari Mastercard dan CrescentRating.

Dalam edisi ketujuh ini, riset GMTI 2022 mengikutsertakan 138 negara dalam pemeringkatan, baik negara dengan mayoritas penduduk muslim maupun minoritas.

Indonesia mendapat peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal atau ramah muslim (muslim-friendly) terbaik dari 138 negara di dunia, dengan total skor 70.

Baca juga:

Posisi ini berada di atas Arab Saudi dengan skor 70, Turki 70, dan Uni Emirat Arab (UEA) 66. Adapun Indonesia berada satu peringkat di bawah Malaysia dengan skor yang berbeda tipis, yakni selisih empat poin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Sementara itu, negara tetangga yaitu Singapura menjadi satu-satunya negara non-OIC (Organisation of Islamic Cooperation) yang berhasil masuk dalam peringkat 20 besar, tepatnya di peringkat ke-10.

Kriteria penilaian GMTI 2022

Sejumlah pengunjung berdiri di halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), di Padang, Rabu (13/4/2022). Masjid yang meraih penghargaan sebagai masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia dalam kompetisi Arsitektur Masjid Abdullatif Al Fozan tahun 2021 itu ramai dikunjungi selama bulan ramadhan untuk beribadah sekaligus berwisata karena merupakan ikon wisata religi di kota itu.ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA Sejumlah pengunjung berdiri di halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), di Padang, Rabu (13/4/2022). Masjid yang meraih penghargaan sebagai masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia dalam kompetisi Arsitektur Masjid Abdullatif Al Fozan tahun 2021 itu ramai dikunjungi selama bulan ramadhan untuk beribadah sekaligus berwisata karena merupakan ikon wisata religi di kota itu.

Sebagai informasi, kriteria GMTI dibuat berdasarkan "CrescentRating model ACES", yang telah diresmikan dalam laporan GMTI 2017.

Model ACES ini mencakup empat hal yaitu Access (akses) 10 persen, Communications (komunikasi) 20 persen, Environment (lingkungan) 30 persen, dan Services (servis/layanan) 40 persen.

Artinya, GMTI membuat peringkat berdasarkan penilaian kemudahan akses ke tempat tujuan, komunikasi internal dan eksternal dari destinasi tujuan, lingkungan di tempat tujuan, dan layanan yang disediakan oleh destinasi tujuan.

Baca juga: Wisata Halal Indonesia Terbaik Kedua di Dunia, Ini Strategi Kemenparekraf

Sejak 2017, kriteria dan subkriteria dari Model ACES telah berkembang mengikuti perkembangan umat Islam, termasuk tren keseluruhan dalam gaya hidup dan perjalanan. 

Tahun ini, mengikuti tren, aspek ACES ditambah dengan mempertimbangkan upaya suatu destinasi untuk mendorong pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). 

Adapun masing-masing aspek dinilai menggunakan pengukuran kuantitatif di beberapa kriteria dan subkriteria. 

Baca juga: Riset: 27 Persen Populasi Muslim Dunia adalah Gen Z, Ini Gaya Wisata Mereka

Subkriterianya adalah Akses (persyaratan visa, konektivitas, infrastruktur transportasi), Komunikasi (pemasaran, kecakapan komunikasi, kesadaran stakeholders atau pemangku kepentingan), Lingkungan (keamanan, pembatasan keyakinan, kedatangan pengunjung, iklim, keberlanjutan), dan Layanan (makanan halal dan fasilitas ibadah, hotel dan bandara, serta pengalaman unik). 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com