Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: 2022 Waktu yang Tepat Terbitkan Visa Digital Nomad

Kompas.com - 13/06/2022, 19:21 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai, 2022 adalah tahun yang pas untuk menerbitkan visa digital nomad atau visa bagi para pekerja remote.

Adapun visa digital nomad atau visa jarak jauh ditujukan bagi Warga Negara Asing (WNA) yang ingin bekerja secara remote dari Indonesia.

"Menurut saya tahun 2022 adalah waktu yang tepat untuk menerbitkan suatu inovasi dan inovasi ini adalah game changer, visa digital untuk para remote worker (pekerja jarak jauh)," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta  Senin (13/06/2022).

Baca juga: Paspor dan Visa Apa Bedanya? Simak Penjelasan Ini

Hal ini mengacu pada tren Work from Anywhere (WFA) yang naik selama pandemi Covid-19.

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ada banyak sekali permintaan masuk dari para remote workers untuk tinggal sekaligus bekerja dari Bali dan sejumlah destinasi lain di Indonesia.

"Ternyata, pasca pandemi dan digitalisasi banyak sekali keinginan untuk tinggal di Bali dan destinasi wisata lainnya di Indonesia untuk remote workers atau digital nomad," ucapnya.

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar Negara Terbaik untuk Remote Working 2022

Adalam hasil survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf terhadap para remote workers, sebanyak 95 persennya menunjuk Bali sebagai tujuan pertama untuk lokasi bekerja jarak jauh.

Berlaku lima tahun

Adapun visa digital nomad direncanakan dapat berlaku selama lima tahun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Ini dilakukan dengan harapan Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan yang memiliki waktu tinggal (length of stay) yang panjang.

"Long term visa ini mungkin bisa diterbitkan selama lima tahun dan diharapkan mampu menarik pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dengan lama tinggal yang jauh lebih panjang dan jumlah kualitas belanjanya bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal," ujar Sandiaga.

Baca juga: Bali Jadi Destinasi Favorit Turis Asing dan Indonesia per Mei 2022

Di sisi lain, Sandiaga juga mengatakan bahwa long term visa akan menyasar kalangan silver economy atau wisatawan senior.

"Long term visa, kami harapkan menyasar silver economy, adalah WNA yang mungkin saat musim dingin memiliki preferensi untuk tinggal di Bali atau destinasi lainnya di Indonesia karena memiliki iklim yang lebih bersahabat," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com