Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Kembangkan Wisata Kebugaran, Tingkatkan Kesehatan Turis

Kompas.com - 28/06/2022, 14:02 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai mengembangkan wellness tourism atau wisata kebugaran di sejumlah desa wisata.

Harapannya selain untuk meningkatkan kunjungan ke desa wisata, wellness tourism bisa sebagai alternatif liburan sekolah.

"Arah kita desa wisata, kita perkenalkan wellness tourism," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Indonesia Wellness Tourism International Festival 2021 Tawarkan Program Spa di Rumah

Dijelaskannya, sejumlah desa wisata yang sudah disiapkan Desa wisata Bunder, Desa wisata Ngestirejo, Desa Wisata Nglanggeran, Desa Wisata Putat, dan Desa Wisata Katongan, serta beberapa desa wisata yang lain.

Apa itu wellness tourism

Konsep wellness tourism adalah wisata kebugaran sebagai alternatif konsep pariwisata dengan memperhatikan potensi yang ada di Gunungkidul.

"Kita coba perkenalkan dengan menitikberatkan pada tujuan memelihara, mengelola, serta meningkatkan kesehatan dan kondisi tubuh secara keseluruhan, baik fisik maupun mental," kata Arif.

Ilustrasi spa kakiphotosoup Ilustrasi spa kaki

Arif melanjutkan, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada pengelola dan pelaku desa wisata untuk menyambut wellness tourism.

"Pelatihan kita libatkan dari desa wisata, pelaku wellness tourism (seperti produk herbal, makanan alami, dan spa alam), desa wisata, juga dari beberapa perangkat kelurahan," ujar dia.

Dia berharap dengan adanya wellness tourism ini bisa meningkatkan kunjungan ke desa wisata yang ada di Gunungkidul.

Baca juga: 5 Wisata Gunungkidul Lantai Dua, Indahnya Alam Perbukitan

Selain itu, wisatawan juga memiliki alternatif wisata selain pantai selama libur sekolah.

"Selain berwisata juga bisa belajar tentang produk yang ada di desa wisata," imbuh Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com