KOMPAS.com - Rencana penerapan biaya konservasi Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebesar Rp 3,75 juta per orang untuk satu tahun dan pembatasan kuota kunjungan sebanyak 200.000 orang, dikhawatirkan akan merugikan para pelaku pariwisata.
Menanggapi hal ini, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo, Carolina Noge, meminta masyarakat agar tidak khawatir.
Hal ini karena pembatasan kuota kunjungan dan penerapan biaya hanya akan berlaku untuk Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya.
Baca juga:
"Pembatasan kunjungan dengan kompensasi biaya tersebut bukan berarti kami akan menutup seluruh wilayah. Pembatasan dan biaya hanya untuk Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya," kata Carolina saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
Selain itu, lanjutnya, para pelaku pariwisata tetap bisa menawarkan pilihan paket wisata lain ke lokasi berbeda, di luar kawasan Taman Nasional Komodo, tanpa kompensasi biaya konservasi.
Baca juga: Kenapa Biaya Konservasi Taman Nasional Komodo Capai Rp 5,8 Juta Per Tahun?
View this post on Instagram
Carolina menyampaikan, penetapan biaya ini turut melibatkan penduduk Desa Komodo. Termasuk implementasi tahap awal yang telah bekerja sama dengan naturalist guide (warga setempat yang menjadi pemandu wisata di Taman Nasional Komodo) dan para pedagang setempat.
Salah satu dari sekian banyaknya komponen biaya konservasi ini, akan digunakan untuk pemberdayaan warga setempat.
Baca juga:
Ia menjelaskan, program pemberdayaan masyarakat itu juga termasuk dari kelompok nelayan, kelompok tani, pengumpul buah asam, pengusaha kuliner, perajin dan penjual suvenir, serta pemandu wisata.
"Sehingga dengan adanya penetapan (biaya) ini tidak hanya dapat menjaga dan melestarikan ekosistem komodo dan spesies lain, tetapi juga membantu mendongkrak ekonomi masyarakat lokal," pungkasnya.
Baca juga: Kunjungan Wisata Pengaruhi Perilaku dan Berat Badan Komodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.