Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Kopi di Warkop Tertua Belitung yang Berusia Hampir 80 Tahun

Kompas.com - 09/07/2022, 15:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Aroma kopi yang pekat dengan ruangan bernuansa jadul, menyambut Kompas.com saat menginjakkan kaki di warung kopi tertua Belitung, Kopi Kon Djie namanya.

Meski hampir 80 tahun berdiri, kedai kopi ini tak pernah sepi pembeli. Malam itu, Kamis (7/7/2022), kedai tampak ramai, baik oleh pendatang maupun beberapa warga lokal yang asik bercanda gurau.

Para pegawainya pun sibuk hilir-mudik, membawakan pesanan pengunjung, bak di warung kopi. Jangan bayangkan barista dengan penampilan ala kafe modern, sebab di sini semuanya sangat sederhana.

Baca juga: Surau Tertua di Belitung, Masjid Sijuk yang Berdiri Sejak 1817

Kedai yang berada di Jalan Siburik, Tanjung Pandan, Belitung itu bahkan hanya memiliki 3 ruangan bersekat saja. Dinding triplek nya pun sudah tampak lapuk, termakan umur, begitu pula cat ruangan, sudah menguning lusuh.

Proses pembuatan kopi masih menggunakan tiga ceret dengan tinggi yang berbeda di bagian depan kedai. Ada pula tungku tradisional dengan bara api menyala, mengembuskan pekatnya kepulan asap.

Untuk menu andalan Kopi Kong Djie, kamu bisa memesan segelas Kopi O, yaitu kopi hitam yang pekat dan kental, dibanderol mulai dari Rp 8.000 segelas kecil dan Rp 10.000 untuk gelas berukuran besar.

Berikutnya, tersedia pula kopi susu. Perpaduan kopi dan susu kental manis yang dapat dibeli dengan harga serupa. Kedua menu ini tersedia dalam versi panas dan dingin (es).

Baca juga: Delegasi G20 Akan Kunjungi 4 Tempat Wisata di Belitung

Penyajiannya pun cukup unik. Jika take away, jangan bayangkan kamu akan mendapat cup plastik, sebab cairan kopi akan dibungkus langsung menggunakan plastik bening yang diikat simpul.

Kopi Kong Djie Belitung dibuat dengan cara tradisionalKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Kopi Kong Djie Belitung dibuat dengan cara tradisional

Namun jika minum di tempat, kamu akan mendapat segelas kopi yang disajikan berbeda dengan sekaleng susu kental manis merk Omela.

"Dari dulu kedai ini sudah menggunakan merk susu kental manis itu, sudah khas. Mungkin kalau kopi nya bercampur dengan susu kental manis merk lain, akan mengubah rasa kopi," kata Jaenuddin yang memandu trip kepada Kompas.com, Kamis.

Jika tidak terlalu suka dengan menu kopi-kopian, kamu bisa memesan minuman lainnya seperti coklat susu, teh susu, wedang uwuh, hingga menu-menu pendamping, seperti pisang bakar dan singkong goreng.

Baca juga: Pemkab Belitung Upayakan Segera Buka Lagi Penerbangan ke Malaysia

Sedikit tips bila ingin berkunjung, sebaiknya datanglah usai makan malam karena kondisi kedai akan cukup kondusif.

Lain halnya jika kamu datang di siang dan sore hari, kedai Kong Djie akan sangat ramai, sehingga kopi pesananmu harus take away.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com