Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Ngerebeg di Bali Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Kompas.com - 14/07/2022, 07:03 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Tradisi ngerebeg di Desa Adat Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Adapun sertifikat penetapan tradisi ngerebeg sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia diteken oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, pada 7 Desember 2021 di Jakarta. 

Baca juga: Bali Ditargetkan Jadi Tempat Workcation untuk Digital Nomad

"Dengan telah ditetapkannya tradisi ngerebeg sebagai Warisan Budaya Tak Benda, maka Desa Adat Tegallalang bertekad untuk terus menjaga kelestarian dan kesakralan tradisi ini," tutur Bendesa Adat Tegallalang, I Made Kumarajaya, dikutip dari Antara, Rabu (13/7/2022).

Baca juga:

Wisatawan menyaksikan warga yang berhias warna-warni berjalan berkeliling desa dengan membawa berbagai sarana upacara saat tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Rabu (13/7/2022). Tradisi Ngerebeg yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tersebut ramai disaksikan wisatawan mancanegara. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.

Dok. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo Wisatawan menyaksikan warga yang berhias warna-warni berjalan berkeliling desa dengan membawa berbagai sarana upacara saat tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar, Bali, Rabu (13/7/2022). Tradisi Ngerebeg yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tersebut ramai disaksikan wisatawan mancanegara. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.

Tradisi ngerebeg, lanjutnya, adalah warisan turun-temurun. Tradisi ini digelar sehari menjelang piodalan Pura Duur Bingin di Desa Adat Tegallalang, setiap enam bulan sekali berdasarkan sistem penanggalan Bali, tepatnya pada Wraspati Umanis Pahang.

Baca juga: 10 Taman Hiburan Terbaik Dunia 2022 Versi TripAdvisor, Ada Bali

Tradisi ini dijalani oleh anak-anak dan remaja, yang tubuhnya dipenuhi hiasan menyeramkan. Mereka pun mengikuti arak-arakan keliling desa sembari membawa hiasan penjor dari pelepah salak dan pelepah daun jaka atau aren.

"Prosesi ritual ngerebeg bermakna menetralisir pengaruh negatif dan untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, sebagai ucapan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa," ujarnya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com