Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Peringatan Malam Satu Suro? Berikut Sejarah dan Maknanya 

Kompas.com - 29/07/2022, 17:38 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Jawa, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo rutin memperingati malam satu Suro. Suro merupakan bulan pertama dalam penanggalan Jawa. 

Tahun ini, satu Suro dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan Sabtu, 30 Juli 2022. Peringatan malam satu Suro ini memiliki sejarah serta makna khusus. 

Berikut adalah sejarah dan makna peringatan malam satu Suro seperti dihimpun Kompas.com 

Baca juga: Begini Tradisi Bulan Suro atau 1 Muharram di Masyarakat Jawa dan Sunda

Malam satu Suro memperingati apa? 

Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr. Sunu Wasono mengatakan perayaan malam satu Suro adalah peringatan awal tahun berdasarkan penanggalan Jawa atau pergantian tahun menurut kalender Jawa.  

“Malam satu Suro itu malam pergantian tahun Jawa, itu detik-detik berakhirnya tahun lama dan masuknya tahun baru,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022). 

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro, Tradisi Mengarak Kerbau Bule Keramat di Keraton Kasunanan Surakarta

Kirab Pusaka atau Kirab Kebo Bule yang biasa dilaksanakan untuk merayakan pergantian Tahun Baru Islam atau Satu Suro di Kraton Surakarta, tahun ini ditiadakan, Rabu (19/8/2020).shutterstock/zahirul alwan Kirab Pusaka atau Kirab Kebo Bule yang biasa dilaksanakan untuk merayakan pergantian Tahun Baru Islam atau Satu Suro di Kraton Surakarta, tahun ini ditiadakan, Rabu (19/8/2020).

Berdasarkan informasi dari situs Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, peringatan malam satu Suro biasanya berlangsung pada malam hari setelah waktu Magrib, sehari sebelum tanggal satu Suro. Oleh sebab itu, dinamakan sebagai peringatan malam satu Suro. 

Sebab, pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam pada hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.

Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Bani Sudardi menambahkan, makna dari perayaan malam satu Suro ini adalah peringatan pergantian waktu. Peringatan pergantian waktu ini merupakan suatu lazim terjadi. 

“Makna dari peringatan satu Suro ini adalah sebuah peringatan tentang pergantian waktu yang mana hal ini adalah sesuatu yang lazim dalam kebudayaan,” terangnya kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022). 

“Sebab, waktu merupakan sesuatu yang sangat penting, yang berkaitan dengan siklus kehidupan, ritual, perhitungan-perhitungan, dan sebagainya,” imbuhnya. 

Baca juga: Sekaten Solo Tahun 2022 Akan Digelar Lagi, Ada Pasar Malam di Alun-alun

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Peringatan malam satu Suro sangat lekat dengan budaya Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini, berdasarkan informasi dari laman Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  

Misalnya di Solo, malam satu Suro diperingati dengan tradisi arak-arakan atau kirab hewan kerbau, yang bernama kebo bule atau Kebo Kiai Slamet. Kebo bule bukan sembarang, karena hewan ini termasuk pusaka penting milik Keraton Surakarta Hadiningrat.

Selain Solo, Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual malam satu Suro. Bedanya, kirab malam satu Suro di Keraton Yogyakarta membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lain. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com