Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Pulau Komodo Naik, Ini 5 Pilihan Wisata di Labuan Bajo

Kompas.com - 31/07/2022, 21:26 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Menanggapi perubahan harga tarif masuk Taman Nasional Komodo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan sejumlah rekomendasi tempat wisata di Labuan Bajo yang tak kalah menarik.

Sebagai informasi, biaya masuk Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), naik menjadi Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun.

Baca juga: Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Berlaku 1 Agustus 2022

Aturan yang berlaku mulai 1 Agustus 2022 ini berlaku hanya untuk kawasan Pulau Komodo dan Pulai Padar.

Berikut beberapa destinasi wisata Labuan Bajo yang bisa menjadi alternatif dua pulau tersebut.

Baca juga: Desa Wisata hingga Pulau Rinca, Andalan Gaet Banyak Turis ke Labuan Bajo

Pilihan wisata Labuan Bajo

1. Pulau Rinca

Pulau Rinca di Taman Nasional (TN) Komodo.Dok. Kementerian PUPR. Pulau Rinca di Taman Nasional (TN) Komodo.

Tarif kunjungan ke Pulau Rinca tak ikut naik.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo bahkan pernah menyarankan wisatawan berkunjung ke Pulau Rinca jika ingin bertemu komodo dengan harga tetap.

"Kalau mau liat komodo, di pulau Rinca. Di situ kata Presiden (Joko Widodo) komodonya sama, mukanya sama, dan juga bentuknya sama, enggak ada bedanya, habitatnya dan ekosistemnya juga sama (dengan Pulau Komodo)," ujar Menparekraf Sandiaga Uno kepada Kompas.com, Kamis (28/07/2022).

Baca juga: Biaya Konservasi TN Komodo RP 3,75 Juta, Untuk Apa Saja?

kutip dari Tribunnewswiki, Pulau Rinca merupakan salah satu wilayah yang menjadi habitat asli binatang purbakala Komodo.

Perbedaan Pulau Rinca Flores dan Pulau Komodo sendiri terletak di kontur geografis masing-masing pulau. Pulau Komodo didominasi hutan, sementara Rulau Rinca lebih banyak padang rumput luas alias savana.

Tahun 1991, Pulau Rinca ditetapkan menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca juga: Biaya Masuk TN Komodo Naik 1 Agustus, Bagaimana Jika Sudah Beli Tiket?

Pulau Rinca memiliki luas sekitar 190 kilometer persegi. Meski menjadi habitat asli komodo, pulau ini juga dihuni oleh warga lokal yang terletak di dua perkampungan, yakni Kampung Rinca dan Kampung Karora.

Melalui Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR telah menyiapkan dana untuk menata kawasan Pulau Rinca.

Termasuk di antaranya membangun pusat informasi, sentra suvenir, kafe, toilet publik, kantor pengelola kawasan, a, klinik, ruang terbuka publik, hingga penginapan untuk peneliti dan pemandu wisata (ranger).

Baca juga: Sensasi Melihat Lomba Skateboard dan Matahari Terbenam di Labuan Bajo

Untuk mengunjungi Pulau Rinca, wisatawan membutuhkan waktu sekitar dua jam dari Labuan Bajo. Perjalanan bisa ditempuh dengan menggunakan perahu atau kapal.

2. Goa Batu Cermin

Dinding-dinding batuan karst atau kapur di obyek wisata Goa Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/11/2015). Goa Batu Cermin ditemukan oleh seorang pastor asal Belanda yang juga seorang arkeolog, Theodore Verhoven pada tahun 1951.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Dinding-dinding batuan karst atau kapur di obyek wisata Goa Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/11/2015). Goa Batu Cermin ditemukan oleh seorang pastor asal Belanda yang juga seorang arkeolog, Theodore Verhoven pada tahun 1951.

Selain Pulau Rinca, Menparekraf jjga merekomendasikan beberapa destinasi wisata Labuan Bajo lainnya untuk dikunjungi wisatawan sebagai alternatif, seperti Goa Batu Cermin.

"Goa Batu Cermin, Batu Bolong buat diving, ada waterfront juga. Lihat Labuan Bajo juga ada kampung wisata Wae Rebo tidak terlalu jauh dari sana," imbuhnya.

Baca juga: Berburu Spot Foto “Instagramble” di Goa Batu Cermin Labuan Bajo

Goa Batu Cermin berada di dalam batuan kapur yang berdiri tegak, menjulang tinggi hingga 75 meter dengan lebar 300 meter persegi, dikutip dari Antara (25/06/2021), Minggu.

Dari laman Kemenparekraf, disebut dengan “Batu Cermin” karena adanya sinar matahari yang masuk ke dalam sela-sela goa.

Lalu, sinar matahari tersebut seakan memantul ke batu-batu lainnya yang berperan layaknya cermin, sehingga pantulannya dapat menyinari seluruh ruangan goa.

Baca juga: Asal Usul Nama Goa Batu Cermin yang Dikunjungi Jokowi

Selain indah, daya tarik dari destinasi wisata potensial di Labuan Bajo ini adalah sejarah dan legenda setempat.

Kabarnya, goa yang ditemukan oleh seorang misionaris sekaligus arkeolog asal Belanda pada 1951 ini awalnya berada di dasar laut.

Goa di kawasan seluas 19 hektar ini sebenarnya telah dibuka dan dijadikan sebagai kawasan wisata oleh masyarakat lokal sejak tahun 1985.

Namun, baru semakin dikenal wisatawan nusantara maupun mancanegara saat Pemerintah Indonesia menggelar Sail Komodo di Labuan Bajo pada 2013.

Baca juga: Naik Kapal Phinisi di Labuan Bajo, Bisa Apa Saja?

Goa Batu Cermin sendiri berlokasi hanya 20 menit dari pusat kota Labuan Bajo.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com