Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Sikidang via Jalur Belakang, Tak Perlu Keluar Lewat Kompleks Warung

Kompas.com - 06/08/2022, 18:33 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comKawah Sikidang merupakan salah satu tempat wisata andalan di Dieng bagian Banjarnegara.

Bahkan, tiket yang didapat di loket seharga Rp 20.000 bisa sekalian untuk berkunjung ke Candi Arjuna.

Namun, wisatawan yang berkunjung ke Kawah Sikidang biasanya akan mengeluh karena harus keluar melalui kompleks toko suvenir atau oleh-oleh.

Baca juga: Kawah Sikidang 2021, Jembatan Kayu Instagramable sampai Keluhan Wisatawan

Bahkan, ada lebih dari 10 jalur yang harus dilalui, sehingga membuang waktu dan membuat wisatawan kelelahan.

Saat Kompas.com berkunjung pada Jumat (24/9/2022), ada banyak tulisan caci maki di warung-warung yang tutup atau tidak ditempati.

Tulisan itu kebanyakan berisi keluhan mengapa harus melalui jalan yang begitu jauh untuk sampai ke parkiran lagi.

Tulisan berisi keluhan wisatawan di Kawah Sikidang, Jumat (24/9/2021).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tulisan berisi keluhan wisatawan di Kawah Sikidang, Jumat (24/9/2021).

Adapun wisatawan tidak boleh keluar lewat pintu depan atau loket, sehingga satu-satunya jalan adalah melalui kompleks warung.

Kawah Sikidang via Jalur Belakang

Namun, ternyata wisata Kawah Sikidang punya jalur masuk selain pintu depan yang masih jarang diketahui wisatawan.

Kompas.com sempat berkunjung ke Kawah Sikidang via jalur belakang pada Hari Kamis (28/7/2022).

Meski jalur belakang, pintu masuk ini tetaplah resmi karena ada tiket yang juga bisa untuk masuk ke Candi Arjuna.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kawah Sikidang Dieng Tahun 2021, Gratis ke Candi Arjuna

Menurut petugas loket bernama Agung Nugroho yang Kompas.com temui Kamis itu, jalur ini dulunya tidak resmi. Oleh karena itu Dinas Pariwisata kemudian membuat loket masuk di sana.

“Bisa langsung keluar lewat sini (tanpa lewat pasar atau kompleks suvenir). Kadang ada juga yang masuk lewat sini, tapi keluar muter lewat pasar dulu,” tutur Agung kepada Kompas.com, Kamis.

Jembatan kayu di Kawah Sikidang Dieng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan kayu di Kawah Sikidang Dieng.

Ia melanjutkan, wisatawan yang lewat pintu depan tidak boleh kembali lewat pintu depan lagi. Mereka harus melalui jalur pasar atau lewat jalur darurat apabila tidak kuat berjalan.

“Biasanya yang ke sini adalah yang naik wisata jeep. Nanti jeep berhenti di sini dan wisatawan ke Kawah Sikidang. Makanya enggak bisa lama-lama,” sambung Agung.

Baca juga: 4 Wisata Sekitar Kawah Sikidang Dieng, Ada Embun Upas di Candi Arjuna

Adapun kendaraan yang bisa menjangkau pintu belakang ini adalah sepeda motor, mobil, hingga bus medium.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Wisatawan harus berkendara melewati jalan berbatu sebelum sampai ke area parkir Kawah Sikidang via jalur belakang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com