Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aktivitas di Desa Coklat Bali, Seharian Jadi Petani Kakao

Kompas.com - 01/09/2022, 13:39 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Mempelajari pembuatan coklat tak cuma bisa dilakukan ke pabrik saja, tapi bisa juga dengan melihat kerja para petani coklat di desa. Salah satunya dengan berkunjung ke Desa Coklat Bali di Tabanan, Bali.

Lokasinya ada di Jalan Raya Marga-Apuan, KM7, Desa Cau, Kabupaten Tabanan.

Baca juga: Main ke Desa Coklat Bali, Belajar Olah Kakao hingga Bawa Pulang Hasil

Pengunjung bisa mempelajari lebih dalam bagaimana proses menanam coklat, mengolahnya, hingga mencicipinya dalam bentuk menu makanan berat atau kudapan.

Di sana, pengunjung juga berkesempatan mempelajari budaya Bali, terutama tradisi yang berkaitan dengan aktivitas para petani coklat.

"Ini adalah agro-eduwisata, di mana kita juga belajar antara coklat dan Bali. Untuk coklatnya, kami mengenalkan tentang proses kakao menjadi coklat, baik dari proses awal -kami sebutnya bibit, sampai dikonsumsi," kata CEO CAU Chocolate Bali, Kadek Surya Prasetya Wiguna kepada Kompas.com, Jumat (26/08/2022).

Baca juga: 10 Wisata Bedugul Bali, Banyak Spot Foto Instagramable  

Adapun Desa Coklat Bali merupakan pengembangan merek produk coklat, CAU Chocolate yang kunjungannya sempat lesu akibat pandemi Covid-19.

Jika sebelumnya lebih memosisikan diri sebagai merek produk internasional, kehadiran Desa Coklat Bali sejak Oktober 2022 ingin lebih mendekatkan diri ke konsumen lokal.

Aktivitas di Desa Coklat Bali

Desa Coklat Bali menyediakan beberapa paket wisata, seperti tur pendek coklat, membeli oleh-oleh, atau sekadar ingin bersantai di restorannya.

Karena wisatawan mancanegara sudah mulai datang kembali, tersedia pula tur lengkap, di mana peserta bisa melihat secara penuh aktivitas petani coklat, termasuk ritual tradisional yang dilakukan sehari-hari.

Baca juga: 6 Tempat Melihat Sunset di Bali, Ada yang Terbaik di Dunia

Berikut beberapa aktivitas di Desa Coklat Bali yang bisa dilakukan saat berkunjung:

1. Tur coklat

Suasana di Desa Coklat Bali, Tabanan. Merasakan pengalaman menjadi petani coklat di Bali.DOK DESA COKLAT BALI Suasana di Desa Coklat Bali, Tabanan. Merasakan pengalaman menjadi petani coklat di Bali.

Desa Coklat Bali menyediakan tur pendek dan panjang.

Tur pendek (short chocolate tour) dikenakan biaya sekitar Rp 100.000. Tarif sudah termasuk keliling ke kebun coklat, belajar pembibitan tanaman coklat, melihat aktivitas di pabrik coklat, hingga membuat coklat. Peserta tur juga bisa membawa pulang coklat hasilnya.

Sementara itu, ada pula paket tur lengkap seharga sekitar Rp 500.000.

Tur ini lebih banyak diikuti oleh wisatawan mancanegara yang tidak sekadar ingin tahu proses penanaman dan pengolahan coklat, tetapi juga mengenal lebih dalam budaya lokal Bali.

"Kalau bangun pagi, (petani coklat) datang ke kebunnya. Ketika ke kebun dia sebelumnya biasanya melakukan adat Bali. Salah satunya bikin canang dulu."

"Jadi kami mengembangkan sebuah konsep be a Balinese, bagaimana, sih, menjadi seorang petani kakao Bali yg ada di Bali," kata Surya.

Baca juga: 5 Tempat Melihat Sunrise di Bali, Pantai hingga Bukit

Jadi, jika ingin merasakan sensasi seharian menjadi petani coklat, maka kamu bisa memilih salah satu paket tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com