Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Dibutuhkan agar Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Kompas.com - 11/09/2022, 10:10 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Akselerasi pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), termasuk Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, terus dilakukan.

Salah satunya adalah mendatangkan para calon investor dan mempercepat realisasi investasi di 5 DPSP.

Upaya itu diwujudkan dalam penyelenggaraan Forum Investasi 5 DPSP melalui kolaborasi lintas kementerian atau lembaga di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: 85 Persen Rantai Pasok di Labuan Bajo Ternyata Masih dari Luar Daerah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perlu optimalisasi pembangunan di sektor pariwisata dan hal itu tidak bisa hanya mengandalkan APBN dan APBD, tetapi juga investasi.

Ia melanjutkan, semua pihak perlu mengoptimalisasi pembangunan sektor pariwisata, khususnya dari sisi amenitas, aksesibilitas, dan atraksi.

"Sejauh ini, realisasi investasi di sektor parekraf adalah sebesar 5,31 triliun pada tahun 2020 hingga triwulan 1 2022," jelas Luhut dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Ia berharap agar melalui Forum Investasi itu terjadi peningkatan investasi di 5 DPSP di Indonesia, yaitu Likupang, Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Percepat pembangunan di 5 DSP

Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, Forum Investasi dapat mengakselerasi pembangunan sumber dana di 5 DPSP.

"Saya meyakini forum ini dapat mengakselerasi pembangunan sumber dana di DPSP, terutama melalui kawasan ekonomi khusus dan Badan Otorita Pariwisata," ujar Sandiaga.

Baca juga: 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia, Ada Surga Tersembunyi yang Indah

Ia mengatakan, sejauh ini 5 DPSP di Indonesia telah meraih nilai investasi yang cukup besar yaitu 435,5 Juta Dollar AS.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa industri pariwisata merupakan sektor yang paling besar mendapat dampak dari pandemi Covid-19.

Kawasan Marina di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.Dok. Kementerian PUPR Kawasan Marina di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.

Namu, di sisi lain menjadi kontributor besar dalam penciptaan lapangan kerja sehingga ia mendorong investor agar menanamkan modalnya di 5 DPSP.

“Saya tidak segan-segan meyakinkan bahwa di Indonesia banyak tempat-tempat wisata yang bisa dituju dan memiliki alam yang bagus," tutur Bahlil.

Baca juga: 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia yang Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Pihaknya ingin tidak hanya Bali saja, tetapi daerah lainnya juga berkembang, sehingga akan meyakinkan investor bahwa Indonesia merupakan tujuan pariwisata dunia.

Investasi jadi indikator quality tourism

Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menjelaskan, investasi di 5 DPSP menggunakan indikator quality tourism yang menjamin keberlanjutan destinasi.

Ini merupakan tolok ukur pengembangan 5 DPSP, yakni antara supply dan demand harus saling memberi pengaruh positif satu sama lain.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Penerbangan Internasional Langsung ke Labuan Bajo

"Supply yaitu destinasi dan pelaku usaha mampu memberikan kepuasan pada wisatawan dan demand yakni kepuasaan wisatawan harus memperhatikan sustainability dan kesejahteraan lokal," jelas Shana.

Sebagai informasi, peserta Forum Investasi Labuan Bajo ini terdiri dari 130 peserta offline dan 100 peserta online.

Para peserta terdiri dari penanam modal baik dari dalam maupun luar negeri, asosiasi usaha dalam dan luar negeri, kementerian dan lembaga terkait, perwakilan Pemda, perwakilan kedutaan RI di luar negeri, dan perwakilan pemerintah asing di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com