Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geopark Maros-Pangkep Diakui UNESCO, Kemenparekraf Buat Travel Pattern

Kompas.com - 13/09/2022, 14:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kawasan Geopark Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan resmi jadi bagian UNESCO Global Geopark (UGGp), sebagaimana ditetapkan oleh Pusat Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (PBB) melalui Rapat Dewan Council Geopark UNESCO di Satun, Thailand.

"Alhamdulillah Geopark Maros-Pangkep dalam rapat Dewan Council Geopark UNESCO di Satun Thailand telah disetujui dan direkomendasikan sebagai anggota baru UNESCO Global Geopark," kata Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Geopark Maros-Pangkep Akan Jalani Penilaian Warisan Dunia UNESCO

Menanggapi kabar ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya tengah membangun pola perjalanan (travel pattern) di kawasan Geopark Maros-Pangkep.

"Kami sedang membangun travel pattern karena geopark ini membawahi dua kabupaten, yaitu Maros dan Pangkep," kata Menparekraf dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

Baca juga: 6 Fakta Karst Rammang-Rammang Maros, Dikunjungi Sandiaga dan Atta Halilintar

Sebagai informasi, Taman Bumi Maros-Pangkep melingkupi dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Maros dan Pangkep.

Kawasan seluas 2.243 kilometer persegi itu memiliki 400 gua, serta tebing karst terluas kedua di dunia yang luasnya 43.000 hektar.

Di area ini, tepatnya di Leang Timpusaeng, ditemukan cap tangan dan lukisan babi rusa berusia sekitar 40.000 tahun.

Saat berkunjung ke salah satu destinasi di Maros-Pangkep, bernama Kampung Rammang-rammang, Menparekraf mengatakan daya tarik destinasi ini ada di tebing-tebing karst yang menjulang sebagai latar belakang kampung tersebut.

Baca juga:

Maka, guna mendukung pariwisata yang berkelanjutan di Maros-Pangkep, pihaknya juga akan meningkatkan lagi pembangunan homestay dan ekosistem di kawasan itu.

"Saya ucapkan selamat dan ke depan kita akan bangun ekosistemnya, sudah ada beberapa homestay di sana, tapi akan kita tingkatkan dan juga kita harapkan dapat positif terhadap ekonomi lokal," tuturnya.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Sejuk di Makassar dan Maros, Yuk Ngadem!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com