Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ritual Pande Sungke untuk Mencegah Gangguan Roh Halus di NTT

Kompas.com - 14/09/2022, 17:08 WIB
Markus Makur,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Di wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat ritual Pande Sungke untuk membebaskan diri dari gangguan roh halus di kebun, mata air, dan pohon-pohon besar.

"Warga masyarakat Manggarai di kampung-kampung sangat percaya dengan ritual pande sungke untuk menangkal gangguan-gangguan roh halus," kata Budayawan Manggarai Timur, Leonardus Santosa, kepada Kompas.com, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Watu Pengang, Batu Raksasa Pemantul Suara di Manggarai Barat NTT

Ritual ini terdiri dari dua kata. Pande artinya melaksanakan atau berbuat, sedangkan sungke artinya ritual warisan nenek moyang untuk mencegah musibah dalam hidup. 

Menurut Leonardus, Sungke merupakan ritual berupa lisan (curup) atau aksi (perbuatan) yang didasari oleh adanya mimpi, kejadian nyata, atau prediksi akan sesuatu terhadap seseorang, hewan, atau benda. 

Dalam pandangan masyarakat Manggarai, bila hal tersebut baik maka diterima (sungke kapu atau naka), dan kalau buruk maka ditolak (sungke podo atau pando).

Baca juga: Itinerary Sehari di Alor NTT, Melihat Dugong dan Makan di Tepi Pantai

Ritual adat Pande Sungke biasa juga dilakukan di tempat Mezbah Compang di Pelosok Manggarai Timur, NTT. Watu Compang atau Batu Compang merupakan altar adat yang terbuat dari batu bulat untuk mempersembahkan sesajen apa saja termasuk ritual Sungke, Rabu, (14/9/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Ritual adat Pande Sungke biasa juga dilakukan di tempat Mezbah Compang di Pelosok Manggarai Timur, NTT. Watu Compang atau Batu Compang merupakan altar adat yang terbuat dari batu bulat untuk mempersembahkan sesajen apa saja termasuk ritual Sungke, Rabu, (14/9/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

"Ini sebuah warisan nenek moyang orang Manggarai yang terus dilaksanakan. Pelaksanaanya bisa dilakukan secara pribadi di rumah masing-masing maupung anggota suku dan masyarakat komunal," jelasnya.

Biasanya ritual ini dilakukan para tetua adat yang masih memiliki "pesing" atau "mata terang" dalam budaya Manggarai. Pesing adalah seseorang yang memiliki penglihatan tertentu dan bisa menganalisa mimpi.

Baca juga: Tradisi Penti, Cara Orang Manggarai Raya NTT Syukuri Hasil Panen

Sesajen yang dipakai oleh masyarakat umumnya terdiri dari telur ayam kampung dan ayam jantan. 

Salah seorang warga Manggarai Timur, Ambrosius Adir, mengatakan bahwa Sungke adalah penangkal santet atau cara agar sesuatu yang tidak baik tidak terjadi pada seseorang. 

"Biasanya, dalam kehidupan keluarga, dan kehidupan masyarakat komunal, orang Manggarai Timur melaksanakan ritual Pande Sungke," katanya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com