GORONTALO, KOMPAS.com – Gorontalo yang terletak di kawasan biogeografi Wallacea memiliki beragam tempat wisata, mulai dari alam hingga cagar budaya bersejarah.
“Informasi obyek wisata ini belum banyak namun saat wisatawan mancanegara (wisman) datang dan menikmatinya, mereka sangat menyukai keunikan Gorontalo,” kata pemandu wisata dan penyedia penginapan untuk wisman di Gorontalo, Mukmin Badu, Kamis (22/9/2022).
Baca juga: 25 Wisata Gorontalo, Wisata Sejarah hingga Bertemu Hiu Paus
Ia melanjutkan bahwa Gorontalo berlokasi cukup strategis di antara Manado, Sulawesi Utara, dan Togean, Sulawesi Tengah. Sehingga wisman yang bepergian dari Manado ke Togean dan sebaliknya bisa singgah di Gorontalo selama beberapa waktu.
“Setidaknya ada lima obyek wisata yang selalu menjadi kunjungan wisatawan asing, belum lagi wisatawan nusantara dan lokal,” ujar salah satu pelopor ekowisata di Gorontalo ini.
Baca juga: Desa Lonuo Gorontalo, Punya Tempat Wisata bak Negeri di Atas Awan
Kelima tempat wisata tersebut juga dibenarkan oleh salah satu koleganya, Fajar.
“Wisatawan asing menyukai kekhasan daerah ini yang bersifat alami, seperti kunjungan ke nesting ground burung maleo atau ke hiu paus,” ujar Fajar.
Obyek wisata ini berjarak sekitar 11,5 km dari Kota Gorontalo, serta dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua hingga roda empat.
Jalan yang mengular di perbukitan tepi pantai ini sangat mulus, sehingga waktu tempuhnya sekitar 22 menit.
Sepanjang jalan, wisatawan dapat menikmati birunya perairan Teluk Tomini di sisi kanan, serta perbukitan kapur putih dengan semak-semak di sisi kiri.
Baca juga: Mengapa Kita Dilarang Menyentuh Hiu Paus?
Bukit-bukit ini, jika dilihat dengan teliti, tersusun dari batu karang, bahkan fosil hewan laut juga dapat terlihat jelas. Ini membuktikan wilayah daratan Gorontalo terjadi dari pengangkatan dasar samudra.
Sesampainya di Desa Botubarani, wisatawan bisa menemukan pantai karang yang menjadi lokasi favorit hiu paus atau whale shark (Rhincodon typus).
Wisatawan cukup nyemplung dengan peralatan snorkeling atau menyelam agar bisa berdekatan dengan ikan raksasa ini.
Bagi wisatawan yang tidak bisa menyelam atau snorkeling, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Botubarani sudah menyediakan perahu tradisional dari kayu. Dari atas perahu ini, wisatawan dapat melihat hiu paus.
“Ada standar prosedur dalam menikmati hiu paus ini, tidak boleh berdekatan dalam jarak tertentu apalagi menyentuh ikan ini,” ujar Mukmin.
Bila wisatawan beruntung, mereka bisa menyaksikan peristiwa langka ketika ikan-ikan tersebut berkerumun.
Baca juga: Menyaksikan Kemunculan Hiu Paus di Perairan Gorontalo
Kemunculan hiu paus di Gorontalo terjadi pada bulan-bulan tertentu. Biasanya tidak hanya satu-dua ekor, namun bisa mencapai hingga lebih dari lima ekor.
Adapun para nelayan Botubarani mendapatkan keuntungan dari penyewaan perahu secara bergantian kepada wisatawan. Banyaknya perahu yang beroperasi pun dibatasi agar tidak mengganggu satwa ini.