Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau di Pantai Kukup Gunungkidul Ditutup Sementara

Kompas.com - 18/11/2022, 13:29 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan yang mengunjungi Pantai Kukup di Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk sementara tidak bisa ke gardu pandang puncak Pulau Jumino.

Sebab, lokasi tersebut akan digunakan untuk olah tkp (tempat kejadian perkara) dan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap warga Purworejo berinisial RN yang terjadi beberapa waktu lalu, dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (17/11/2022).

Baca juga:

"Iya ditutup, sejak tersangka tertangkap tanggal 15 (Selasa (15/11/2022))," kata Kapolsek Tanjungsari AKP Wawan Anggoro saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (18/11/2022).

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, terlihat garis polisi dan bambu penutup sebagai pembatas. Penutupan sementara ini, kata Wawan, akan dilakukan secepatnya.

Baca juga: 5 Pantai di Gunungkidul untuk Snorkeling, Airnya Masih Jernih

"Kelihatan secepatnya kok, karena di sana kan tempat wisata. Kasihan," kata dia.

Kawasan gardu pandang kerap dikunjungi wisatawan

Jalan menuju gardu pandang pantai Kukup, Tanjungsari, Gunungkidul lokasi pembunuhan wanita hamil ditutup sementara. Jumat (18/11/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Jalan menuju gardu pandang pantai Kukup, Tanjungsari, Gunungkidul lokasi pembunuhan wanita hamil ditutup sementara. Jumat (18/11/2022)

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan, kawasan gardu pandang tersebut banyak dikunjungi wisatawan.

"Dulu tidak ada jembatannya itu, dan karena jadi obyek wisata, dibuat jembatan semi permanen oleh masyarakat. Setelah itu dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten) dibangun permanen, begitu pula dengan gardu pandangnya itu," terangnya.

Baca juga: Libur Akhir Tahun Jadi Harapan Gunungkidul Naikkan Kunjungan Wisatawan

Selain tempat wisata, gardu pandang tersebut menurutnya kerap digunakan sebagai tempat terapi anak yang menderita asma. 

"Kalau ada anak, balita, bahkan tidak hanya balita menderita penyakit asma itu kebanyakan pagi-pagi sekali saat subuh diajak ke Pulau Jumino. Karena di sana udaranya masih segar kemudian ada uap air laut yang kadar garamnya sangat tinggi," kata Marjono.

Ia menjelaskan, ada cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat terkait gardu pandang ini.

Baca juga: 5 Tempat Nikmati Sunset di Gunungkidul, Ada Pantai Wediombo

"Sesuai informasi simbah-simbah kita, pulau itu ada makna tersendiri. Dulu ada seorang putra bayan atau dukuh itu setiap hari menangis dari pagi sampai malam," kata dia.

Kemudian bayan itu mengajak anaknya ke Pantai Kukup, dan anak itu akhirnya berhenti menangis. Anak tersebut, lanjutnya, bernama Jumino. Oleh sebab itu, pulau tersebut pun dinamai Pulau Jumino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com