Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Program Beti Dewi, 100 Desa Wisata Diharapkan Bisa "Onboarding" Digital

Kompas.com - 22/11/2022, 20:18 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) Nusantara 2022 yang dilaksanakan di lantai dua Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Senin (21/11/2022).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, peluncuran program tersebut merupakan jawaban atas apresiasi yang diberikan kepada 50 desa terbaik dari Apresiasi Desa Wisata Indonesia 2021 (ADWI) dan 50 desa terbaik ADWI 2022.

“Program Beti Dewi bertujuan agar 100 desa wisata tersebut bisa onboarding secara digital melalui beberapa online travel agent (OTA) dan juga travel agent (TA) atau travel online (TO), sehingga akan semakin banyak paket wisata yang dijual di beberapa platform digital OTA,” ungkap Sandiaga dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Kemenparekraf Luncurkan 100 Paket Desa Wisata Lewat Mister Aladin

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga juga berharap agar program “Berwisata di Indonesia Aja” yang dicetuskan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menambah 1,4 miliar pergerakan wisatawan. Dengan begitu, diharapkan bisa menambah lapangan pekerjaan sebanyak 1,1 juta pada 2022 dan 4,4 juta lapangan pekerjaan pada 2024.

“Selain itu, diharapkan semua desa wisata akan menerima banyak wisatawan dan akan menambah lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Sandiaga.

Sebagai informasi, Kemenparekraf telah menargetkan sebanyak 100 desa wisata yang onboarding dan akan dievaluasi rutin setiap bulan. Dengan demikian, pada 2023 akan ada 500 desa wisata dan 1.000 desa wisata di 2024 yang dapat onboarding.

Baca juga: Kemenparekraf Targetkan 255.700 Kunjungan Turis China Tahun 2023

Untuk diketahui, dalam program Beti Dewi diluncurkan juga beberapa paket wisata yang dapat dinikmati dan menjadi pilihan bagi wisatawan. Misalnya paket wisata dari Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Bali yang menawarkan keindahan desa wisata. Desa ini hanya berjarak kurang lebih 1 jam 50 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Lalu ada pula paket tracking yang memberikan pengalaman bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan desa wisata sembari menyaksikan kearifan lokal warga desa. Paket ini dibanderol seharga Rp 250.000.

Selain di Bali, ada juga desa wisata yang memiliki pemandangan alam menakjubkan lainnya, seperti di Desa Wisata Ngilngof di Kabupaten Maluku Tenggara. Untuk ke desa wisata ini, wisatawan bisa mengendarai kendaraan umum atau mobil dari Bandar Udara Karel Sadsuitubun (LUV) kurang lebih selama 30 menit.

Baca juga: TMII Buka Lagi, Sandiaga Uno Apresiasi Transportasi Listrik

Di samping itu, ada pula wisata pantai Pulau Ohoiew yang merupakan salah satu destinasi wisata populer di kalangan wisatawan. Pulau ini memiliki pasir indah berwarna putih yang menjorok ke laut hingga 1 kilometer (km).

Masih di Maluku Tenggara, wisatawan bisa berkunjung ke Pulau Nen Te Idar di Kepulauan Kel. Di sini, pengunjung dapat membeli buah tangan berupa anyaman limbah sampah yang dibuat warga setempat.

Adapun paket yang ditawarkan untuk menikmati keindahan tempat wisata di Desa Ngilngof dibanderol dengan harga mulai dari Rp 1,5 juta per 10 orang selama 3 malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com