Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Staycation Diprediksi Berlanjut pada 2023

Kompas.com - 14/12/2022, 21:47 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren staycation sebagai bagian dari aktivitas perjalanan atau traveling diprediksi akan terus berlanjut hingga 2023.

Adapun istilah staycation ramai dibincangkan pada masa pandemi Covid-19.

"Pola traveling akan melanjuti dari saat pandemi Covid-19, tren staycation itu jadi sesuatu yang menarik," kata Co-Founder and Chief Marketing Officer tiket. com Gaery Undarsa, dalam sesi webinar bertajuk New Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend 2023, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: 5 Hotel Dekat Alun-alun Bandungan Semarang, Bisa Jalan Kaki 7 Menit

Gaery mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Mei 2021-Mei 2022 yang menyebutkan bahwa popularitas staycation dalam satu tahun terakhir berdampak pada kenaikan tingkat hunian kamar hotel berbintang sebesar 49,85 persen.

Selain itu, berdasarkan data tiket. com, prediksi tren itu juga terefleksi dari pemesanan akomodasi vila dan apartemen selama 2022 yang meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi Covid-19.

Peningkatan pemesanan tersebut mencapai angka 204 persen, dengan tiga daerah tujuan staycation terfavorit masyarakat yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Baca juga: 5 Hotel Murah di Solo untuk Tahun Baru, Mulai Rp 100.000-an

Tren staycation di tengah ancaman resesi

Gaery menyebut keberlangsungan tren staycation ini juga dipengaruhi oleh keinginan untuk jalan-jalan yang tetap ada meskipun ada ancaman resesi global.

Sebab, permintaan staycation dan traveling secara umum tertahan selama beberapa tahun terakhir akibat pandemi.

Baca juga: 7 Hotel Murah Dekat Malioboro, Cuma Rp 200.000-an

Adapun liburan atau wisata, kata dia, menjadi salah satu kebutuhan dasar sebagian orang.

"Kalau kita lihat 2023, travel itu akan tetap jadi sesuatu yang utama. Walaupun ada isu soal ekonomi, saya rasa wisata akan jadi sesuatu yang diprioritaskan sama market, customer," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Apalagi, tutur dia, ancaman resesi membuat sebagian masyarakat cenderung memilih liburan di dalam negeri dan tidak jauh dari rumah, di mana mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk tiket pesawat, paspor, dan visa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com