Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Pertama dan Terakhir yang Merayakan Tahun Baru 2023

Kompas.com - 01/01/2023, 15:05 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Perayaan tahun baru 2023 disambut suka cita oleh semua warga negara di dunia. Namun ternyata, waktu pergantian tahun setiap negara berbeda-beda.

Alhasil, ada negara yang merayakan tahun baru lebih awal dan paling akhir. Melansir dari National Geographic, perbedaan waktu perayaan tahun baru tersebut disebabkan oleh batas penanggalan internasional (international date line) dan perbedaan zona waktu.

Lantas, apa itu batas penanggalan internasional dan zona waktu? Lalu, apa negara pertama dan terakhir yang merayakan tahun baru?

Baca juga: 6 Perayaan Tahun Baru yang Unik di Dunia, Lihat Matahari Terbit

Baca juga: Kota Semarang Banjir, Tak Ada Acara Malam Tahun Baru

Ilustrasi kembang api saat perayaan tahun baru.Dok. Pixabay Ilustrasi kembang api saat perayaan tahun baru.

Tentang batas penanggalan internasional

Batas penanggalan internasional adalah garis khayal pada permukaan bumi mengikuti garis bujur 180 derajat atau meridian ke-180, yang membentang secara vertikal utara ke selatan melalui Samudra Pasifik, seperti dilansir dari National Geographic.

Gagasan mengenai batas penanggalan internasional itu muncul pada sebuah konferensi pada 1884, karena dunia ingin menciptakan keteraturan dalam perjalanan internasional.

Batas penanggalan internasional tersebut berada di belahan dunia dari meridian utama, yang melintasi Greenwich, Inggris. Setiap negara bebas untuk mengikuti sisi mana dari batas penanggalan internasional.

Baca juga: Tahun Baru 2023, Bisa Main ke 4 Tempat Wisata di Jakarta Ini

Selain itu, setiap negara juga bebas menentukan zona waktu yang diikuti. Saat ini, ada 38 waktu lokal yang digunakan oleh semua negara di dunia.

Beberapa zona waktu tersebut berangkat dari Waktu Universal Terkoordinasi (Universal Time Coordinated/UTC), dengan kenaikan 30 menit hingga satu jam dari UTC.

Misalnya, Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) ditulis dalam format UTC, yakni UTC +7. Artinya, bahwa wilayah Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu tujuh jam lebih cepat dari UTC. 

Baca juga: Tahun Baru di Kota Batu Diwarnai Hujan, Warga Beralih Kulineran

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com