Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Beragam Motif Khas Songket Palembang

Kompas.com - 02/01/2023, 20:08 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

PALEMBANG, KOMPAS.com - Bicara soal Palembang tak terlepas dari warisan budayanya, yakni songket.

Mengutip situs Direktorat Warisan Budaya dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, istilah "songket" ada sejak awal abad ke-19.

Sebelumnya, masyarakat menyebutnya kain dengan benang emas karena terbuat dari benang emas.

Baca juga: Asal Usul Songket yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Dikutip dari Kompas.com (21/12/2021), Kurator Songket Museum Nasional Khusna Rizqika menjelaskan bahwa menurut UNESCO, secara harfiah istilah songket secara umum mengacu pada teknik tenun dekoratif yang digunakan untuk membuat kain, serta melibatkan penyisipan benang di antara benang dasar.

Hasilnya, benang tambahan pun tampak melayang di atas benang latar dan membentuk anyaman warna-warni untuk menciptakan efek ornamen.

"Songket itu teknik membuat motif pada kain dengan menambahkan benang pada saat menenun. Berawal dari kata menyungkit atau menambahkan benang saat menenun kainnya," kata Khusna kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2021).

Baca juga: Itinerary Seharian di Palembang, Eksplorasi Kawasan Jembatan Ampera

Adapun secara spesifik untuk songket palembang, desainer sekaligus pemilik Rumah Songket Adis, Adis Karim menjelaskan, setiap motif songket memiliki arti.

Bahkan, pada zaman dahulu ada kasta di balik setiap motif songket.

"Setiap motif punya arti," ucapnya saat ditemui tim Merapah Trans-Sumatra 2022 Kompas.com di butiknya di Palembang, belum lama ini.

Motif khas songket

Pemilik Rumah Songket Adis, Adis Karim menunjukkan salah satu motif songket di butiknya di Palembang, (20/11/2022).KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Pemilik Rumah Songket Adis, Adis Karim menunjukkan salah satu motif songket di butiknya di Palembang, (20/11/2022).

Menurut Adis, motif kain songket yang paling sering diangkat adalah motif lepus, dengan benang emas yang relatif lebih penuh.

Motif lepus pun masih memiliki beberapa pembagian, seperti bintang berante, naga besaung, dan nampan perak.

Baca juga: 6 Area Wisata di Jembatan Ampera Palembang, Mampir Warung Terapung

Dulu, terang Adis, motif-motif tersebut digunakan oleh orang-orang berbeda dalam pernikahan.

"Mama-papa, pendamping pasti pajaj motif bintang berante karena bentuknya berantai artinya menyatukan dua keluarga menjadi satu," tuturnya.

Sementara pengantin, lanjut dia, menggunakan motif lepus naga besaung yang merupakan simbol penyatuan dua orang dalam satu rumah tangga.

Baca juga: 6 Oleh-oleh Serba Gurih Khas Palembang, Ada Kemplang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com