Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Daftar Barang yang Tidak Boleh Masuk Bagasi Pesawat

Kompas.com - 14/01/2023, 16:07 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Ada sejumlah barang yang tidak boleh masuk bagasi pesawat terbang, baik bagasi kabin maupun bagasi tercatat. Sebab, barang-barang tersebut dinilai berpotensi membahayakan keselamatan penumpang.

Penumpang sebaiknya mengetahui daftar barang yang tidak boleh masuk bagasi pesawat terbang sebelum berkemas.

Baca juga: Naik Pesawat Bikin Mudah Lelah? Ternyata Ini Sebabnya

Jadi, sebelum bepergian menggunakan pesawat penumpang dapatmemastikan bahwa isi koper aman dari barang-barang terlarang tersebut.

Pasalnya, pesawat terbang adalah alat transportasi dengan teknologi yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, ada barang yang dilarang masuk pesawat  demi keamanan seluruh penumpang dan kru.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Bisa Naik Pesawat? Simak Ketentuannya Agar Aman

Ilustrasi pengambilan bagasi pesawatDok. PT AP I Ilustrasi pengambilan bagasi pesawat

Daftar barang yang tidak boleh masuk bagasi pesawat 

Berikut daftar barang yang tidak boleh masuk bagasi pesawat, baik bagasi kabin maupun bagasi tercatat seperti dihimpun Kompas.com dari laman resmi Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan Air Asia.

“Untuk alasan keselamatan dan keamanan, penumpang tidak diperbolehkan membawa benda atau barang yang tercantum di bawah ini ke dalam bagasi kabin maupun tercatat,” tulis Garuda Indonesia, dikutip dari laman resminya, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: PPKM Dicabut, Simak Aturan Naik Pesawat Terkini

1. Material korosif 

Meliputi, asam sulfat, alkali, merkuri (termasuk cairan yang terdapat dalam thermometer), zat-zat yang mengandung merkuri, aki kendaraan, sel baterai cair, air keras, klorin, semprotan pelumpuh seperti mace, cairan merica, dan lainnya. 

2. Bahan peledak

Semua tipe granat, detonator, sumbu, alat peledak, amunisi (termasuk tempat amunisi yang kosong), kembang api, pistol api, bagian dari pistol, tabung gas, tabung asap, dan lainnya.

Baca juga: 3 Alasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Saat Naik Pesawat

3. Gas bertekanan 

Meliputi gas bertekanan yang tidak mudah terbakar, gas bertekanan mudah terbakar, gas bertekanan beracun, propana, butana, dan aerosol iritan kimiawi

4. Cairan mudah terbakar

Meliputi, bahan bakar, cat, thinner, perekat (lem), cairan pemantik api, methanol, etanil, alkohol, bensin, diesel, cat semprot aerosol, turpentine, pelarut cat, dan minuman beralkohol. 

5. Benda padat mudah terbakar

Meliputi, kembang api, petasan, suar, pemantik api yang harus dibalik sebelum dinyalakan, dan korek api.

Baca juga: Mengapa Ponsel Harus Airplane Mode Saat Naik Pesawat?

6. Material yang teroksidasi

Meliputi bubuk pemutih dan peroksida.

7. Material atau zat radioaktif

8. Bahan kimia atau zat beracun

Meliputi, arsenik, sianida, pembasmi hama atau serangga, produk biologis yang berbahaya, insektisida, pembunuh ilalang, dan material virus hidup.

9. Koper, tas, atau barang bawaan lain yang dilengkapi dengan instalasi perangkat alarm, atau dilengkapi baterai lithium dan/atau material piroteknik.

Baca juga: Ini Usia Minimal Bayi yang Boleh Naik Pesawat Menurut Dokter

10. Kendaraan kecil yang menggunakan baterai litium

Meliputi, airwheel, solowheel, hoverboard, mini-segway, balance wheel, dan lain-lain. Garuda Indonesia melarang kendaraan melarang penumpang membawa barang tersebut dalam kabin pesawat semua penerbangan Garuda Indonesia, baik sebagai bagasi kabin maupun bagasi terdaftar.

11. Alat pelumpuh

Meliputi, pistol pengejut, alat kejut listrik, tongkat pukul listrik, termasuk alat pelumpuh untuk hewan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com