Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pemerintah Capai Target 1,4 Miliar Wisatawan Nusantara pada 2023

Kompas.com - 18/01/2023, 15:27 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia sebesar 1,2 miliar hingga 1,4 miliar pada 2023.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya melakukan sejumlah strategi, salah satunya dengan menambah atraksi wisata.

"Untuk mencapai (target) wisatawan nusantara, caranya dengan memperbanyak jumlah event dan atraksi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam agenda Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Pemerintah Targetkan 1,4 Miliar Perjalanan Wisatawan Nusantara pada 2023

Strategi lainnya adalah dengan terus mendorong produk wisata baru seperti eco tourism, serta penambahan beberapa produk wisata yang selama ini menurutnya belum dikembangkan secara maksimal.

Sandiaga melanjutkan, selain itu, pergerakan wisatawan nusantara 1,4 miliar juga bisa dicapai dengan menggelar kegiatan olahraga, musik, dan perhelatan kreatif.

"Pergerakan wisnus 1,4 miliar ini banyak dipicu oleh kegiatan sport, music, and creative events,” imbuhnya.

Baca juga:

Agenda-agenda besar seperti WBSK, F1H20, hingga konser musik seperti DWP dan Head In The Clouds, misalnya, dinilai mampu menarik hingga belasan ribu pengunjung.

Strategi capai target 7,4 juta wisman untuk 2023

Dalam waktu yang sama, Sandiaga menyampaikan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2023 sebesar 3,5 juta hingga 7,4 juta.

Target ini dikatakan naik cukup signifikan dari target tahun lalu, yakni 3,6 juta wisman.

Baca juga: 5 Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Berkunjung ke Indonesia

Adapun strategi untuk mencapai target wisman tersebut salah satunya dengan memperkuat aksesibilitas, yakni dengan menambah jumlah penerbangan.

“Saya tiap hari on call dengan major airlines, baik indonesian airlines maupun non-Indonesian airlines. Untuk penambahan jumlah penerbangan dan kursi,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com