Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Liburan 2023, Wisata Hemat Diprediksi Jadi Alternatif

Kompas.com - 02/02/2023, 11:15 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekhawatiran akan resesi ekonomi global yang diprediksi mencuat tahun 2023 tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berwisata.

Berdasarkan laporan Pegipegi Travel Report 2022, yang memuat hasil survei daring terhadap lebih dari 450 pelanggan, sebanyak 80 persen responden tetap berencana jalan-jalan tahun ini.

Baca juga:

"Sebab, meski risiko krisis ekonomi mengancam, masyarakat masih melihat traveling sebagai salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan," demikian tertulis dalam keterangan resmi Pegipegi yang dikutip, Selasa (31/1/2023).

Wisata hemat menjadi alternatif, dengan budget hingga Rp 5 juta

Ilustrasi wisatawan di kawasan Gunung Bromo.Dok. Pixabay/Muhammad Aknafi Ilustrasi wisatawan di kawasan Gunung Bromo.

Kendati begitu, adanya kemungkinan resesi ekonomi diperkirakan turut mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam mengalokasikan bujet berwisata.

Alhasil, frugal travel (wisata hemat) akan menjadi tren yang diprediksi tumbuh pada tahun 2023, sebagai solusi alternatif dalam bepergian.

"Pegipegi Travel Report 2022 menunjukkan, sebagian besar responden mengalokasikan bujet per perjalanan dalam rentang Rp 1 juta sampai Rp 5 juta dengan frekuensi traveling yang sering dalam durasi waktu yang singkat," bunyi keterangan Pegipegi.

Baca juga:

Selain itu, tren frugal travel juga ditunjukkan lewat riset Pegipegi terhadap median (nilai tengah) harga hotel di sembilan wilayah populer Indonesia, yang berada di rentang Rp 250.000–Rp 500.000.

Ini artinya, banyak layanan akomodasi menawarkan kisaran harga sewa tersebut didasari minat masyarakat yang mencari akomodasi dengan harga terjangkau. 

Hal ini karena harga akomodasi dan transportasi menjadi perhatian utama yang dicari oleh wisatawan ketika menyusun rencana perjalanan.

"Sensitivitas pada anggaran membuat sebagian travelers tak mempermasalahkan memesan transportasi dengan waktu tempuh yang agak lambat, dan menginap di layanan akomodasi standar selama hasrat mereka melakukan traveling terpenuhi," tulis keterangan Pegipegi.

Baca juga: Rute ke Halte Bundaran HI, Lebih Hemat Naik Transjakarta

Adapun survei dilakukan secara daring pada tanggal 2–25 November 2022 dan pengolahan data internal yang bertujuan untuk mengetahui preferensi traveling masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022.

Survei ini diikuti oleh lebih dari 450 responden pelanggan Pegipegi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pegipegi mengolah data nilai median harga hotel partner yang tersebar di 19 wilayah populer di Indonesia, mulai dari akomodasi non-bintang (seperti guest house, homestay, villa), hotel bintang 1 hingga bintang 5.

Baca juga: 6 Prediksi Tren Liburan 2023, Staycation hingga Wisata Hemat

Di antaranya 19 wilayah tersebut termasuk kota besar seperti Bandung, Bogor, Jakarta, Makassar, Palembang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

Data nilai median yang diambil terdiri dari data harga hotel saat low season (periode Februari-April dan September-Oktober) dan high season (seperti periode liburan sekolah, liburan Lebaran, liburan Natal dan Tahun Baru).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com